BAB 33 // Menyakitkan

271 37 4
                                    

Sebelum baca jangan lupa follow akun wattpad aku dulu. Zee_agt

Vote juga dong, tinggal pencet bintang kan gak susah👆

Selain vote kasih komen juga ya, terserah mau ngetik apa aja. Yang penting masih wajar dan bukan hate speech :-)

Jangan lupa spam 😈😈😈 untuk lanjut bab selanjutnya

Heppy Reading....

Vote, komen & share

_____


Lisa saat ini sedang di dalam kantor yang ada di resto cabang. Memandang padatnya jalanan kota di malam hari. Beberapa hari terakhir ini, Lisa dipusingkan dengan urusan keluarganya. Selama tiga tahun Lisa merasa tidak terjadi apa-apa kepada keluarganya, namun nyatanya tanpa disadari banyak simpul kusut yang tersembunyi yang harus segera diuraikan, atau segalanya akan lebih rumit.

Tok! Tok! Tok!

"Masuk!" ucap Lisa sedikit keras.

"Maaf Bu, di bawah ada seorang perempuan yang mencari Ibu." Pegawai restoran miliknya berujar dengan sopan.

"Dia tamu saya. Tolong kamu suruh masuk kesini untuk menemui saya," ujar Lisa sambil memijat keningnya yang pusing.

Lisa merasa jantungnya berdetak lebih cepat. Lisa bingung harus bersikap seperti apa jika memang apa yang dikatakan putri kandungnya benar, bahwa suaminya selama ini mengkhianati dirinya. Lisa kemarin dengan sengaja menghubungi hacker kenalannya untuk mengetahui siapa yang menyabotase ponsel miliknya.

"Lisa, lama tidak bertemu," sapa seorang wanita dengan gaya tomboy dan rambut berwarna pirus yang mencolok.

Mereka saling berpelukan dan menyapa, lalu Lisa membawa temannya tersebut duduk di sofa yang ada di pojok ruang kerjanya. Mereka sebenarnya sudah kenal akrab dari sebelum Lisa menikah dengan Irfan dan mereka dulu sering jalan bareng.

"Gimana kabar kamu?" tanya Lisa basa-basi.

"Seperti yang lo liat, gue sehat dan yang pasti masih cantik."

Lisa terkekeh kecil mendengarnya. Tampilan Tera memang terlihat urakan, namun wanita itu aslinya tipe mudah bergaul dan lumayan cerewet.

"Soal kemarin, gimana?" tanya Lisa to the poin dengan wajah yang seketika berubah serius.

Tera mengeluarkan laptop dari dalam tas ransel yang dibawanya dan menyalakannya diatas meja. Jari-jari dengan cat berwarna hitam tersebut lincah menari-nari di atas keyboard. Sementara Lisa hanya memperhatikan aksi profesional temannya tersebut.

"Lo bisa lihat sendiri, memang betul suami lo yang hack ponsel lo dan hapus beberapa pesan yang masuk."

Lisa tercengang, tidak bisa berkata-kata—tidak tahu harus merespon seperti apa.

Lisa ikut mendekati layar laptop— memastikan perkataan sahabatnya, dan ternyata benar apa yang dikatakan putri kandungnya bahwa suaminya selama ini mengkhianati kepercayaan dirinya. Lisa memejamkan matanya dan menyandarkan tubuhnya pada sofa untuk mengatur emosi.

Lisa tidak menyangka bahwa suaminya tega melakukan hal tersebut kepada dirinya. Padahal selama ini Lisa selalu menuruti semua perintah Irfan, bahkan saat ia dilarang bertamu ke rumah mantan suaminya hanya untuk bertemu putrinya. Namun kenapa, saat dirinya hanya bisa mengharapkan kabar dan informasi dari putrinya lewat pesan juga harus dilarang. Sungguh Lisa tidak habis pikir.

"Lo mau liat beberapa chat yang dihapus?" tanya Tera sembari menunjuk layar laptop miliknya.

Lisa melihat banyak chat yang dihapus secara diam-diam oleh suaminya. Tidak hanya pesan dari putrinya, namun juga pesan dari teman-teman lamanya terutama seorang pria—semuanya Irfan hapus. Lisa mengernyit  saat melihat beberapa bait pesan dari putrinya yang belum sempat terbaca namun terlebih dahulu dihapus suaminya.

Untouchable RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang