《8》Chains of Fate: The Trial of Eren Jaeger

3.2K 363 6
                                        

Cahaya redup dari lentera yang tergantung di langit-langit batu membuat bayangan panjang di dinding penjara bawah tanah. Suasana di dalamnya terasa berat, penuh dengan ketegangan yang tak terucapkan.

Eren Jaeger, bocah yang sempat menggemparkan tembok sebagai manusia yang dapat berubah menjasi titan serta keberhasilannya menutupi tembok. Namun, tentu saja manusia menganggapnya sebagai sebuah ancaman besar, kini duduk di kasur sel dengan tangan terikat di oleh rantai. Dia baru saja sadar dari pingsannya, dan di hadapannya berdiri tiga sosok yang membuat jantungnya berdetak lebih kencang- Erwin Smith, Levi Ackerman, dan Caterine.

Pandangannya masih kabur saat dia berusaha mengumpulkan kesadarannya.

"Ada pertanyaan?" suara Erwin terdengar tegas, menusuk keheningan di ruangan itu.

Eren mengerjap beberapa kali, matanya bergerak dari satu wajah ke wajah lainnya. Erwin Smith, pemimpin Pasukan Penyelidik. Levi Ackerman, kapten yang ditakuti karena kekuatannya. Dan Caterine, yang tak kalah mengintimidasi dengan ekspresi dinginnya.

"A-aku ada di mana?" tanyanya, suaranya serak.

"Kau berada di penjara bawah tanah. Saat ini kau dalam tahanan Polisi Militer, tapi kami baru saja mendapatkan izin untuk menemuimu," jawab Erwin dengan nada tenang.

Eren berusaha menggerakkan tangannya, tapi rantai yang mengikatnya tak memberi celah. Pandangannya kembali ke Erwin yang kini mengulurkan sesuatu- sebuah kalung dengan liontin berbentuk kunci.

Mata Eren membelalak. "Kunci itu!"

"Ya, ini milikmu. Aku akan mengembalikannya nanti," balas Erwin.

"Basemen rumah Dr. Jaeger di Shiganshina menyimpan rahasia terkait para titan, benar?" Sambung Erwin.

"Ya kurasa begitu, itu yang dikatakan ayahku" jawab Eren.

"Kau amnesia dan ayahmu menghilang, menurutku cerita yang tragis" sahut Levi.

"Levi, kita sepakat dia tak punya alasan untuk berbohong." ucap Erwin.

"Masih banyak hal yang belum kita ketahui, untuk saat ini yang terpenting mencari tahu niatmu" lanjut Erwin.

"Niatku?" Tanya Eren.

"Jika kami ingin memeriksa rumahmu maka kami harus merebut kembali distrik Shingashina dan tembok Maria. Menutup gerbang yang jebol di sana adalah cara terbaik, itu berarti kami akan memerlukan kekuatan titanmu. Titan kolosal dan titan zirah kemungkinan besar mereka bekerja sepertimu, niatmu adalah kuncinya. Kunci untuk membebaskan umat manusia dari kesengsaraan ini" jelas Erwin.

Eren nampak termenung menatap kosong ke depan "Aku..."

"Jawab pertanyaannya brengsek, apa yang ingin kau lakukan?" Tanya Levi melihatnya termenung cukup lama.

"Aku ingin bergabung dengan pasukan penyelidik dan membunuh titan sebanyak mungkin!" Jawab Eren dengan wajah penuh ambisi.

Senyuman samar terukir di bibir Caterine. "Ho? Aku menyukainya," ucapnya dengan nada puas.

"Erwin, aku yang akan mengurusnya. Beri tahu atasan soal ini. Aku belum sepenuhnya percaya padanya," ucap Levi sambil melangkah mendekati sel Eren. "Jika dia berkhianat atau menjadi tak terkendali, aku yang akan membunuhnya. Komandan takkan keberatan, karena hanya aku yang cocok untuk ini."

Eren menelan ludah. Tatapan dingin Levi menembusnya seperti pisau tajam, membuat bulu kuduknya meremang.

"Aku menerimamu masuk sebagai Pasukan Penyelidik," lanjut Levi dengan nada datar, tanpa sedikit pun emosi.

Caterine yang berdiri di dekat pintu sel hanya menyeringai kecil sebelum berbalik. "Bagus, kau meninggalkan kesan yang cukup baik padanya," katanya, melangkah pergi.

-SAPPHIRE- (Shingeki No Kyojin X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang