Di tengah dataran tanah kering yang luas. Terdapat dua gerobak kuda, gerobak depan ditunggangi Connie yang membawa Jake, Levi, Hange, Yelena, Magath, dan Onyankopon. Di belakangnya diikuti gerobak Armin yang membawa Jean, Reiner, Gabi, Falco, dan Annie. Di sisi mereka terdapat Caterine dan Mikasa yang menunggangi kuda menuju ke pelabuhan.
"Itu titan pengangkut" ujar Connie melihat Cart Titan menghampiri mereka.
"Berhenti, pasti terjadi sesuatu" ucap Magath membuat mereka menghentikan perjalanan mereka.
"Pelabuhan! Jaegerist sudah mengambil alih pelabuhan! Mereka pasti mendahului kita dengan kereta api. Ada banyak tentara dengan perlatan antititan, mereka bersiap dalam formasi perang" ujar Pieck keluar dari titan pengangkutnya.
Ucapan Pieck sontak membuat mereka semua terkejut 'ck aku tak sangka kau akan bertindak sejauh ini, Floch'
Mereka kembali bergegas menuju ke pelabuhan dan bersembunyi di balik bebatuan besar tak jauh dari pelabuhan.
"Aku tidak pernah menyangka Floch akan secepat ini" ucap Hange mengawasi sekitaran pelabuhan dengan teropong bersama Magath. Nampak disana para Jaegerist yang beratribut lengkap sudah bersiaga di tiap titik.
"Kita tak punya kesempatan jika Jaegerist menghancurkan kapal terbang itu, kenapa mereka tidak melakukannya?" Heran Magath.
"Siapa tahu? Mungkin mereka tak percaya orang seperti kita mencoba menghentikan Eren. Sangat mudah untuk menghancurkan kapal itu. Mereka mungkin meguasai pelabuhan ini karena ingin merebut kapal dan teknologi Azumabito. Namun saat tahu kita disini, mereka akan mengubah kapal terbang itu menjadi rongsokan. Akan sulit mencegahnya bahkan dengan kekuatan titan sekalipun" ujar Hange.
"Namun jika kita gagal disini, kita tidak akan memiliki kesempatan untuk melawan penndiri" balas Magath.
Beralih pada Caterine yang menatap para bocah yang sedang bersiap dengan peralatan dan persenjataan manuver, sepertinya mereka sudah tak bisa dibilang bocah lagi. Mereka telah tumbuh menjadi pria dan wanita kuat, itu memunculkan memori dahulu saat dia melatih dan mengawasi para bocah itu.
"Kau sudah siap?" Tanya Levi yang berdiri di sisinya.
"Ya. Banyak nyawa yang akan hilang di pertarungan ini" balas Caterine memandangi para Jaegerist dibawah sana.
"Cate, aku akan menghentikan Zeke" Levi menggantungkan kalimatnya, tanpa ia menjelaskan Caterine pun pasti sudah memahaminya.
"Dia sudah memilih jalannya. Dan aku berada di jalanku" balas Caterine, mereka berdua saling menatap manik indah satu sama lain. Mereka telah menguatkan tekad mereka, demi orang terkasih, demi janji di masa lalu, demi mimpi, demi kebebasan 'Apapun yang diperlukan'
"Kita akan membunuh mereka semua sekaligus. Hanya dengan begitu kita bisa mengamankan kapal terbang itu. Untuk melakukannya kita akan menggunakan semua kekuatan titan dan senjata, mengerti?" Tanya Annie pada Jean, Mikasa, Armin, Connie, Pieck dan Reiner.
"Tunggu sebentar" sela Connie.
"Apa?"
"Jika hancurkan pelabuhan tanpa pandang bulu, Azumabito itu akan mati" ucap Mikasa di setujui Connie.
"Kerabat jauhmu? Mereka adalah musuh tanah air kami" balas Annie.
"Kita akan mendapat masalah jika Azumabito mati, bukan begitu?" sahut Caterine menghampiri mereka bersama Levi. Ia menoleh pada Yelena dan Onyankopon yang bersandar tak jauh disana.
"Itu benar. Aku mungkin bisa mengemudikan kapal terbang itu sendirian, tetapi tanpa mekanik Azumabito kapal terbang itu hanya akan menjadi kapal tanpa sayap. Saat ini sayap kapal terbang sedang terlipat, wajar kalau hanya membuka lipatannya tidak akan membuatnya terbang" jelas Onyankopon.
KAMU SEDANG MEMBACA
-SAPPHIRE- (Shingeki No Kyojin X Reader)
Teen Fiction"Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi" "Jadi jangan pernah menyesal dengan keputusan yang kau ambil" •◇◇◇• "Ada apa kalian kemari" "Kau masih wanita dingin seperti biasanya" "Tch" TYPO BERTEBARAN!