"Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi"
"Jadi jangan pernah menyesal dengan keputusan yang kau ambil"
•◇◇◇•
"Ada apa kalian kemari"
"Kau masih wanita dingin seperti biasanya"
"Tch"
TYPO BERTEBARAN!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sudah lama aku tak melihatmu membunyikan itu" seorang pria bersurai pirang klimis menghampiri seorang wanita bersurai hitam yang sedang duduk di atas pagar batu di atap markas Pasukan Pengintai sembari meniup peluit burung.
"Ada apa kalian kemari?" ucap Caterine, mendengar langkah kedua sahabatnya yang berjalan menghampirinya.
"Kau masih wanita dingin seperti biasanya" dengus Mike, dibalas dengan decihan Caterine mendengar ejekannya.
Erwin dan Mike bergabung, duduk di kedua sisi Caterine, dan mengikuti tatapan matanya yang memandangi bulan, ditemani angin dingin malam yang menusuk kulit mereka.
Erwin melepas jaketnya dan menautkannya pada bahu Caterine. "Sudah lama kita tidak seperti ini" ucapnya, mematahkan kesunyian.
"Aku jadi merasa nostalgia mengingat bagaimana pertama kali kita bisa dekat seperti ini" ujar Mike, pria jangkung yang terkenal pendiam dan dingin itu mulai terbuka saat di sekelilingnya hanya terdapat orang terdekatnya.
"Aku jadi mengingat masa Caterine harus berlari 6 jam sebagai hukumannya" balas Erwin terkekeh.
"Sampai sekarang aku masih ingin membunuhmu, Mike" kesal Caterine dengan perempatan imajiner di keningnya.
"Ahaha ayolah jangan ngambek, Cate, lagipula kan awalnya karena kau menghilang" ejek Mike, mengalungkan tangannya pada pundak Caterine.
"Tapi kau bilang ke pengawas 'ini karena kami mencarinya ke sepenjuru tempat'" sahut Erwin.