2 years ago
"Eren, aku belum melihatmu sejak kau mengangkat kapal kami setahun yang lalu. Aku merasa terhormat dapat bekerja sama dengamu" ucap Yelena menjulurkan jabatan tangan.
"Tidak, kalian takkan bekerja sama. Kau cukup beruntung untuk melihat wajahnya" ketus Levi.
"Itu sudah cukup. Ini akan menjadi hari yang menyenangkan" balas Yelena mengeluarkan senyum khasnya.
"Pelabuhan telah selesai dan kita menyambut pengunjung luar pertama kita, dari satu-satunya negara sahabat pulau Paradis. Hizuru. Utusan khusus, Kiyomi Azumabito" ucap Yelena menunjuk kapal besar yang tak lama lagi berlabuh di pelabuhan pertama pulau Paradis.
Berkat bantuan relawan Marley, proses pembangunan pelabuhan dan jalur kerata di pulau Paradis dapat terlaksana dengan cepat.
.
.
"Apa kau mengenali lambang keluarga ini?" Tanya Kiyomi Azumabito menunjukan sebuah kain dengan lambang di tengahnya.
"Tunjukan, Mikasa" ucap Eren.
"Namun, ibuku memintaku merahasiakannya" ucap Mikasa.
"Kau menunjukkannya kepadaku saat kita masih kecil. Itu rahasia yang dimaksudkan untuk hari ini. Lakukanlah" balas Eren membuat Mikasa melepaskan lilitan kain di tangannya dan menunjukan lambang di punggung pergelangan tangannya yang sama persis dengan lambang di kain itu.
"Sebelum dia meninggal, simbol ini diwariskan kepadaku dari ibuku. Dia bilang aku harus meneruskannya pada anakku" ujar Mikasa membuat pihak dari Azumabito terkejut.
"Sungguh perbuatan yang menganggumkan" Kiyomi terharu memegangi bahu Mikasa.
"Lebih dari seabad lalu. Syogun leluhur kami klan Azumabito, dia bersahabat dengan Raja Fritz dan sering datang ke Paradis. Setelah perang besar, Hizuru di kalahkan dan menjadi kacau. Dalam kebingungan itu, satu anak keturunsn Syogun tertinggal di pulau itu. Kau adalah keturunan penguasa bangsa kami yang hilang! Kau adalah harapan Hizuru!" Sambung Kiyomi.
.
.
.
Ruang rapat itu terasa penuh dengan ketegangan yang menggelayuti udara. Para pemimpin pasukan, Jenderal Zackley, dan Ratu Historia memasuki ruangan dengan langkah yang penuh kewaspadaan, mengikuti perwakilan Hizuru yang telah lebih dulu duduk di meja.
"Ini hari bersejarah bagi kedua negara kita. Hari ini hanya mungkin terwujud, berkat orang yang menyatukan kita, Zeke Jaeger. Setelah bertemu dengannya secara rahasia kami menyutujui pengaturannya dengan syarat kami bisa bertemu dengan Mikasa-sama" ujar Kiyomi membuka acara rapat pada hari ini.
Dari kursinya Caterine duduk dengan memusatkan perhatian pada setiap kata yang keluar dari mulut Kiyomi. Namun, ada sesuatu yang menggugah pikirannya. Sesuatu yang tidak cocok dengan gambaran indah yang coba disusun di hadapannya. Dia menatap Kiyomi dengan mata yang tajam, merasakan ada sesuatu yang disembunyikan dalam kata-kata manis itu.
"Zeke Jaeger mengatakan bahwa jika kami bekerja sama dengannya, bangsa kami bisa memimpin dalam sebuah industri yang akan mengembalikan kejayaan yang hilang," lanjut Kiyomi, sambil melanjutkan penjelasannya tentang sumber daya berharga yang disebutkan Zeke. "Namun, dia bahkan belum melakukan penelitian terhadap bahan tambang yang dimaksud. Sumber daya itu, di zaman modern ini, akan setara dengan permata dan harta karun."
'Hoo, dasar mata duitan,' pikir Caterine telah menemukan motif sesungguhnya dari Hizuru.
"Ini bukan hanya tentang sumber daya. Ini lebih dalam dari itu."
"Jadi, apa sebenarnya pengaturan yang dibuat Zeke Jaeger?" tanya Ratu Historia, suaranya mengandung keraguan.
Kiyomi tersenyum. "Seperti yang kau ketahui, Zeke Jaeger memiliki rencana rahasia yang memerlukan kerja sama dari Hizuru untuk mencapainya."
KAMU SEDANG MEMBACA
-SAPPHIRE- (Shingeki No Kyojin X Reader)
Подростковая литература"Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi" "Jadi jangan pernah menyesal dengan keputusan yang kau ambil" •◇◇◇• "Ada apa kalian kemari" "Kau masih wanita dingin seperti biasanya" "Tch" TYPO BERTEBARAN!
