《6》Ilse's Notebook

3.4K 365 2
                                        


GERBANG DISTRIK TROST

Pasukan pengintai kini berbaris rapi dengan kuda mereka menunggu gerbang terbuka.

"Gerbang akan dibuka dalam 30 detik! Semua bersiap untuk berangkat!" suara Erwin menggema di tengah barisan. 

Di antara barisan itu, Hange tampak begitu bersemangat, matanya berbinar penuh antisipasi. 

"Ah, ayolah, jangan membuatku penasaran!" keluhnya tidak sabar. 

Sekelibat ide tiba-tiba terlintas di kepalanya, membuatnya menoleh ke arah Levi dengan senyum penuh arti. "Ne, Levi?" 

"Tidak." 

"Aku bahkan belum mengatakan apa-apa!" 

"Kau ingin aku membantumu menangkap Titan, bukan? Aku enggan melakukan hal melelahkan seperti itu," tolak Levi mentah-mentah. 

Hange cemberut, lalu menoleh ke arah lain. "Bagaimana denganmu, Mike? Mau membantu?" 

Mike hanya melirik sebentar sebelum menoleh ke arah lain, menandakan ketidaktertarikannya. 

"Astaga, kalian para pria membosankan selalu punya jawaban yang paling membosankan," keluh Hange, lalu tiba-tiba merangkul seseorang di sebelahnya. "Kalau begitu, biar aku dan Cate saja yang menangkapnya!" 

Caterine yang sejak tadi diam langsung mengernyit, menoleh dengan ekspresi tak percaya. "Hah? Sejak kapan aku menyetujuinya?" 

"Ayolah, jangan pura-pura lupa," kata Hange dengan wajah tidak bersalah. 

"Jangan mengada-ngada, kapan aku menanyakan itu?" 

"Saat kau tertidur." Jawaban iru membuat perempatan imajiner muncul pada keningnnya.

"Ayolah bantu aku! jika tidak aku akan membocorkan kejadian memalukanmu ke regumu" potong Hange.

"Cobalah dan aku akan membunuhmu" balas Caterine menatap lekat Hange.

Regu Caterine yang mendengar percakapan itu langsung menahan tawa. 

"Aku tidak tahu kapten bisa tertipu seceroboh itu," bisik Arlo pada Elaine. 

Elaine terkikik. "Kurasa ini pertama kalinya aku melihat seseorang berhasil membujuk kapten tanpa diancam lebih dulu." 

James menyeringai. "Jadi, kapten kita tunduk pada Hange-heichou, ya?" 

Miles, seperti biasa, hanya mendesah pelan. "Bukan tunduk, lebih ke... tidak bisa menghindar." 

"Ah, jadi begitu!" Arlo berseru, sengaja meninggikan suara agar Caterine mendengar. 

Dan benar saja, Caterine langsung menoleh tajam. "Aku masih bisa membuat kalian berlari keliling markas setelah ini." 

Arlo langsung pura-pura batuk. "Aku tidak mengatakan apa-apa, heichou!" 

Hange yang melihat ekspresi Caterine justru semakin bersemangat. "Regu Caterine, jika kalian ingin meluluhkan Caterine, aku akan memberikan tips khusus untuk kalian, jadi jangan ragu untuk mengunjungiku kapan saja!" Ucap Hange yang mengundang ketertarikan regu Caterine, sebelum sang emli yang dibicarakan berkomentar, Hange segera kembali memotongnya-

"Yosh, dengan itu aku anggap kau setuju!" serunya, lalu memacu kudanya lebih cepat ke depan, meninggalkan Caterine yang menghela nafas panjang. 

"Ekspedisi ke-49 dimulai sekarang! Maju!" perintah Erwin lantang.   

Dengan semangat Hange memacu kudanya kabur dari Caterine dan mengedarkan mencari mahluk kesayangannya, tentu saja Titan.

Seluruh pasukan pengintai memacu kudanya keluar tembok dipimpin oleh Erwin yang berkuda di depan.

-SAPPHIRE- (Shingeki No Kyojin X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang