Mereka semua berkuda menembus gelapnya malam dengan obor di tangan mereka menuju sebuah tempat yang diperkirakan menjadi lokasi dimana Eren dan Historia berada.
"Hange-san. Kau tahu keberadaan mereka?" Tanya Mikasa dalam kereta kuda bersama Hange, Caterine, Levi, dan Armin.
"Erwin memberiku laporan penyelidik terkait tanah Lord Reiss. Sebagian besar berkaitan dengan insiden yang mengguncang keluarga Reiss lima tahun lalu" jelas Hange menunjukan buku yang dibawanya.
"Lima tahun lalu?" Tanya Armin.
"Benar, pada hari tembok Maria dibobol. Malam itu, lima tahun lalu terjadi bencana. Dengan kekacauan yang melanda dunia, beberapa bandit menjarah dan membakar satu-satunya kapel disana. Sayangnya malam itu seluruh keluarga Reiss sedang berdoa bersama disana. Seluruh keluarga itu tewas kecuali sang kepala keluarga Rod Reiss dibantai para bandit malam itu"
"Terlebih insiden ini terjadi hanya beberapa hari sebelum ibu Historia dibunuh polisi dalam. Dengan kata lain setelah kehilangan keluarganya, Rod Reiss mencari Historia. Pasti ada alasan mengapa dia dan anak buahnya mengejar Historia" jelas Hange.
"Garis keturunan yang sama? Apa ada rahasia pada darah mereka?" Tanya Levi.
"Aku belum tahu pasti tapi aku merasa ada beberapa hal yang janggal" ujar Hange.
"Karena informasinya hanya diambil dari satu sudut pandang, yaitu Rod Reiss. Seluruh informasinya seperti rekayasa" sahut Caterine membuat seluruh mata menatapnya.
"Masaka?! Kau yang mencarinya?" Tanya Hange.
"Hn, aku meyelidikinya tak lama setelah pembobolan tembok Maria" jawab Caterine.
"Sebuah rekayasa? Mengapa anda berpikir begitu?" Tanya Armin.
"Kapel itu hancur. Kapel yang terbuat dari bebatuan kokoh dihancurkan oleh para bandit. Bandit umumnya hanya akan merampas harta yang bisa mereka ambil dan segera melarikan diri. Buat apa mereka menghancurkannya? Ditambah butuh waktu lama untuk menghancurkannya hingga seperti itu"
"Aku mencoba mencari informasi dari beberapa warga yang tinggal di sekitaran sana, namun nihil. Mereka bersaksi tak melihat apa-apa. Hanya Rod Reiss satu-satunya saksi yang mengetahui kebenaran pada hari itu dan ia tetap menegaskan bahwa itu perbuatan sekumpulan bandit" penjelasan Caterine membuat mereka berpikir keras mengenai kejanggalan itu.
"Apakah itu ulah titan? Kau menemukan jejak titan disana?" Tanya Hange.
"Awalnya aku berfikir insiden itu merupakan ulah titan, namun tak ada tanda-tanda titan yang membuatnya lebih aneh" jawab Caterine.
"Hal mencurigakan seperti itu layak untuk kita periksa" balas Hange.
"Sebelum malam usai, kita akan mengerahkan prajurit ke seluruh tanah Reiss. Sayangnya aku ragu dia akan menunggu selama itu. Jika kita tak bergegas kesana Eren mungkin akan dimakan" sambungnya.
'Jika titan memakan manusia yang mewarisi kekuatan mereka.. maka kapan dan bagaimana Eren menjadi titan? Siapa yang ia makan--! Masaka?!"
'Hoi itu sangat mengenaskan lho' batin Caterine tersenyum miring dibuatnya.
"Omong-omong musuh seperti apa yang akan kita hadapi?" Tanya Hange.
KAMU SEDANG MEMBACA
-SAPPHIRE- (Shingeki No Kyojin X Reader)
Teen Fiction"Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi" "Jadi jangan pernah menyesal dengan keputusan yang kau ambil" •◇◇◇• "Ada apa kalian kemari" "Kau masih wanita dingin seperti biasanya" "Tch" TYPO BERTEBARAN!