《44》Sole Salvation

604 75 1
                                    

"Lihat baik-baik, Zeke, Caterine. Itu Liberio, tempat kita tinggal" Ucap Grisha sembari menggendong Zeke dan menggandeng tangan kanan Caterine.

"Dibandingkan dengan dunia, itu seperti kandang burung kecil. Kita harus tinggal di sini sampai mati. Zeke, kau tidak ingin pergi?" Sambung Grisha memperlihatkan tembok yang melingkari suatu kawasan bernama Liberio. Mereka bertiga serta Diana tengah berada di menara yang dapat memperlihatkan hamparan kota.

"Apa ini? Kita jarang kedatangan tamu sepagi ini. Aku akan kembali lagi nanti" ramah seorang penjaga menara.

"Tidak apa-apa. Kami sudah mau pergi" balas Grisha.

"Orang Eldia?!" Pak tua itu segera melempar seember air kotor setelah melihat ban lengan Grisha.

"Apa? Kami sudah punya izin untuk meninggalkan tembok!" Ucap Grisha.

"Sudah tugasku membersihkan menara dan membuang sampah. Kau datang kesini dan mencemarkan itu, iblis! Kaummu membantai banyak nyawa! Namun kau disini membawa anak?" Hinanya.

Tak ingin memancing keributan, keluarga kecil itu memilih untuk pergi, namun tak beda jauh dengan perlakuannya. Selama mereka berjalan menyusuri kota, seluruh warga Marley yang melihatnya melemparkan cacian dan makian.

"Tetaplah di Zona pengasingan!"

"Kalian menjijikan!"

"Kalian merusak hariku!"

"Ingat ini baik-baik Zeke, Caterine. Ini dunia luar, jika kau tak menyukainya maka kau harus mengubahnya. Zeke kau akan menyelamatkan semua orang" bisik Grisha pada Zeke dalam pelukannya.


◇◇◇

"Salah satu dari anak-anak ini akan menjadi penerusku?"

"Ya, kami akan memilih satu"

"Ada yang tertinggal satu, siapa itu?"

"Jaeger lagi?"

"Semua anak lain bersaing ketat untuk menjadi warga kehormatan Marley, namun dia tak punya semangat itu. Kenapa dia datang kesini?"

"Lalu, perempuan yang menunggunya?"

"Hah.. keduanya Jaeger, namun kakaknya nampak lebih berbakat"
Dari kejauhan nampak dua orang yang tengah mengawasi pelatihan anak para ras Eldia untuk merebutkan posisi penerus titan. Para anak ras Eldia di latih keras untuk memperebutkan posisi pewaris titan, mereka bersaing ketat agar dapat menjadi warga kehormatan Marley.

"Zeke, ayo" Caterine berlari di tempat menunggu adiknya yang kewalahan.

"Nee-san ha- ha- kau harus pergi lebih dulu, jangan menunggu aku" lelahnya.

"Bodoh, kita akan melakukannya bersama" ucap Caterine mengulurkan tangannya.

"Ya" senyum Zeke meraih tangan kakaknya.

"Nee-san mengapa kau kuat sekali" ucap Zeke berlari terengah-engah.

"Kau saja yang terlalu lemah" balas Caterine.

"Nee~san" keluh Zeke mendengar ejekan kakaknya.

.
.
.

"Bagaimana latihannya, Zeke?" Tanya Grisha menjemput Zeke dan Caterine dari pelatihannya.

"Sangat sulit, tapi nee-san lulus dalam segala tes" balas Zeke.

"Aku mengerti. Namun, aku tahu kau bisa menjadi pejuang" ucap Grisha.

"Karena kau punya kekuatan khusus" timpal Dina.

"Dan yang paling penting, kau adalah putra kami!" Tambah Grisha.

-SAPPHIRE- (Shingeki No Kyojin X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang