'Dimana..' batin Caterine memandangi sekelilingnya, tubuhnya terasa ringan dengan dirinya yang semakin tenggelam kedalam lautan gelap. Ia tak bisa bersuara, tak bisa bergerak, namun ia tak merasakan kesakitan, dimana sebenarnya dia?
Seketika manik sapphirenya membelalak saat ribuan kilatan memori memasuki penglihatannya.
Terlintas gambaran yang tak asing baginya, namun berbeda dari yang terjadi. Ingatannya dimulai dari saat dimana dia melaporkan kedua orang tuanya pada pihak Marley, pemberontakan yang ia lakukan, ingatan itu berlangsung hingga waktu dimana ia menjadi bagian dari pasukan penyelidik, ratusan gambaran para sipil maupun prajurit yang mati mengenaskan oleh titan, tetapi hal yang menjanggal adalah ia mengingat seluruh wajah-wajah mereka adalah orang yang telah ia selamatkan dan kurang lebih masih hidup hingga saat ini. Bahkan ia dapat melihat ribuan orang luar yang tak jadi terinjak oleh ribuan titan kolosal. Contoh besarnya, ia melihat kematian Hange yang terbakar akibat uap kolosal titan. Kilas hidupnya tergambar dalam kilatan tersebut, tetapi tak memberikannya waktu untuk mencerna, ia langsung dialihkan dengan memori perjuangannya membawa para rekan prajuritnya serta sekutu Marley untuk menghentikan Eren-- 'Apa semua ini?-'
"Dari darahku, terlahir seseorang yang telah dijanjikan" manik sapphire Caterine sontak terbuka mendengar suara rendah dari perempuan asing. Tak hanya suara, sesosok wanita asing dengan gaun putih lusuh, memiliki surai pirang terlihat persis berada di depannya yang tengah tenggelam semakin dalam.
"Dan dia akan mengubah takdir yang telah tertulis" suara itu kembali terdengar, namun sebelum Caterine dapat meraih wanita itu. Ia dapat merasakan tubuhnya terhisap semakin dalam kelautan yang gelap, Suara yang sama kembali terdengar sebelum gelap menerkamannya-
"Kau telah menentukan akhirmu- Terimakasih atas perjuanganmu- Caterine Fritz"
•
◇◆◇
•Guncangan tanah benar-benar telah berakhir. Mereka semua yang telah berubah menjadi Titan murni kini kembali kedalam wujud manusianya.
"Aku ingat sekarang.." Caterine dengan teratih mencoba mendudukan dirinya bersandar pada batu dibelakangnya. Ia kembali teringat saat Eren mendatanginya, hal yang sama sepertinya dialami mereka semua yang dekat dengan Eren.
Suara tangis Armin sebagai salah satu buktinya, ia menangis kencang memeluk kepala Eren yang berada pada pelukan Mikasa "Armin, kau sudah mendapatkan ingatanmu juga? Saat Eren datang menemuimu" Lirih Mikasa.
"Aku dengar, akibat pilihanmu. Kekuatan para titan akan hilang dari dunia ini" lirih Armin memeluk kepala Eren.
"Aku ingat sekarang" lirih Jean menatap sendu "Dasar bodoh.."
Reiner meremat tangannya "Eren.. apakah kau harus seperti itu?"
"Eren berkata.. bahwa ibu akan kembali menjadi manusia" lirih Connie.
"Aku tak menyangka kau akan sejauh ini demi kami.. Eren kau benar-benar luar biasa.." lirih Hange.
Annie terduduk tak percaya "Kau mengatakan kepada kami untuk menjalani hidup yang panjang.. kau sendiri?.. urus saja urusanmu, dasar orang bodoh yang cari mati.
Perang antara bumi dan langit kini telah berakhir. Semua orang disana mulai bangkit dan memanggil nama-nama orang terkasih mereka.
Caterine terduduk lemas bersandar pada batu, ia melihat luka diperutnya yang semakin parah, ia hanya dapat menyunggingkan senyum miringnya mengetahui pertarungan sebelumnya membuatnya telah melewati batas "Cate-" atensinya teralih pada suara yang memanggilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
-SAPPHIRE- (Shingeki No Kyojin X Reader)
Teen Fiction"Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi" "Jadi jangan pernah menyesal dengan keputusan yang kau ambil" •◇◇◇• "Ada apa kalian kemari" "Kau masih wanita dingin seperti biasanya" "Tch" TYPO BERTEBARAN!