《55》The battle Of Heaven And Earth

424 79 10
                                    

Kapal terbang mulai mengalami turbulensi saat memasuki awan gelap dengan petir.

"Sial! Kita kehabisan bahan bakar!" Decak Onyankopon berusaha menstabilkan kendali kapal terbang.

Ia mulai menaikan setir membuat mereka berhasil keluar dari awan petir.

"Sudah terlihat! Bersiaplah untuk melompat!" Pekik Onyankopon melihat sosok titan perintus Eren di depan sana.

"Onyankopon! Kesini sekarang!" Panggil Hange bersiap dengan yang lain di depan pintu pesawat yang terbuka.

"Belum! Aku akan mengemudi sampai kita tepat di atas Titan Perintis! Aku akan melakukan pendaratan darurat setelah itu" Tolaknya.

"Pastikan kau mendarat di Titan Perintis! Kau dengar aku?!" Pekik Onyankopon. Hange menoleh padanya, ia mengangguk.

Mata Levi nampak membelalak merasakan akan datangnya serangan yang tak asing baginya.

"Onyankopon!" Pekik Mikasa melihat bebatuan melesat kearah mereka.

Onyankopon langsung saja membelokkan tajam kemudi menghindari serangan tersebut, membuat mereka semua hampir terjatuh.

"Tch, dia disana. Monster sialan itu!" Levi menatap sengit sosok titan monyet yang melempari bebatuan dari kerangka titan perintis.

"Kita tidak perlu mencari sekarang! Target kita adalah titan monyet! Gunakan semua kekuatan kita dan hancurkan! Kita hentikan guncangan tanah!" Tegas Armin, mereka semua nampak telah siap.

Caterine, Hange, Levi, Armin, Mikasa, Jean, Connie telah siap dengan tombak petir di masing-masing lengan. Belasan tombak petir nampak Mikasa, Jean, dan Connie bawa di punggung mereka, serta Pieck dan Reiner yang telah siap untuk bertransformasi. Tak lupa Caterine juga yang telah siap dengan senapan dipunggungnya.

Onyankopon mulai mempercepat kapal terbang menuju Titan Perintis sembari menghindari serangan Titan Monyet.

"Sekarang!" Pekik Onyankopon berhasil terbang di atas Titan Perintis.

"Eren!" Armin mulai terjun, begitu juga dengan yang lain bersiap untuk menghentikan Eren.

Titan Monyet kembali menyerang kearah mereka yang melesat ke arah Titan perintis, dengan lihai mereka menghindari seluruh serangan dengan Levi yang memimpin di depan untuk menyerang Titan Monyet.

"Aku tidak bisa mendarat!" Pekik Connie berusaha menghindari tiap serangan bebatuan Titan Monyet.

Reiner mulai mempercepat lesatan hingga berada tepat di depan titan monyet, ia langsung menggigit tangannya.

DARRRR
Kilatan transformasi terlihat dari Reiner yang berhasil berubah menjadi Titan Armor dan langsung menerjang Titan Monyet di depannya.

"Reiner!" Pekik Jean.

DARRR
kilatan Tranformasi kembali terlihat dari Pieck yang bertransformasi menjadi Titan Pengangkut dengan Dinamit yang mengelilingi tubuhnya.

Onyankopon yang berhasil mendaratkan mereka mulai melakukan pendaratan darurat menuju benteng Slatoa.

Di sisi lain nampak komandan dari benteng Slatoa yang mengawasi dari teropong menara, ia di kejutkan dengan sosok yang tak asing dari atas Titan Perintis "Titan Zirah? Titan Pengangkut juga? Itu adalah peralatan manuver segala arah--"

"Tunggu-! Apa pasukan pulau Paradis sudah tiba untuk menghentikan guncangan tanah?!"
Para prajurit dan tiap orang di benteng Slatoa nampak membelalak.

Levi, Mikasa, Armin, Hange segera mendarat di samping Titan Armor yang telah mengalahkan Titan Monyet. Namun, tentu saja tidak semudah itu, Titan Monyet itu hanyalah cangkang kosong.

-SAPPHIRE- (Shingeki No Kyojin X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang