《49》The Night Of The End

621 79 3
                                    

Langit malam yang berbintang dengan suara hewan malam yang menghiasi gelapnya hutan. Di tengah itu, nampak cahaya dari api unggun yang di buat untuk menghangatkan beberapa orang yang mengelilinginya.

"Adakah yang bisa menolongku? Jangan saling melotot terus" ujar Hange memecahkan kesunyian sembari memotong beberapa kentang untuk stewnya. Sisi Marley dan Paradis tak hentinya saling melontarkan tatapan sinis.

"Hm makan dengan sesama orang yang terus saling membunuh, ya? Menarik juga" sarkas Magath.

"Kalau Eren Jaeger dibiarkan, kalian akan dapatkan dunia yang didambakan yaitu paradise bagi para iblis pulau. Padahal kami sedikit lagi bisa menghentikan kontak antara Eren dan Zeke. Andai saja kalian tak menghentikannya" sambung Magath.

"Seperti yang kujelaskan, jenderal. Kami sama sekali tidak menginginkan pembantaian, jika tidak mana mungkin kami diam-diam bersembunyi di hutan dan memasak stew" balas Hange.

"Lebih dari itu. Aku menginginkan penjelas dari kau, Caterine Jaeger" Magath beralih pada Caterine yang baru datang dengan beberapa ranting untuk api unggun di tangannya, yang di tanya pun menoleh menatap datar pria di seberangnya.

"Apa yang membuatmu berubah pikiran, dari awal kalian bertigalah yang merencanakan ini. Menghancurkan Liberio, menyatukan kedua adikmu, hingga Rumbling ini terjadi, kaulah salah satu dalangnya. Apa yang membuatmu berubah pikiran?" Tanya Magath menatapnya sinis.

"Aku tak akan berbohong, aku menginginkan ini. Hari dimana semua musuh di luar lenyap dan kami dapat hidup dengan damai" balas Caterine memasukan beberapa ranting ke api unggun.

"Namun, Pembantaian ini salah- dibalik itu, aku tak bisa membiarkan kedua adikku menanggung beban sebesar itu. Membunuh setiap musuh diluar sana- rasa bersalah dan dosa yang besar itu aku tak akan membiarkan mereka menanggungnya sendiri" sambungnya.

"Kau tiba-tiba merasa bertanggung jawab sebagai seorang kakak? Tak kusangka" balas Magath, Caterine tak menghiraukannya dan berbalik pergi mencari kayu bakar.

"Ada apa? Tak nyaman makan dengan musuh? Mencari ranting hanya pengalihanmu, bukan?" Sarkas Magath melihat Caterine kembali berbalik pergi walau kumpulan ranting sudah lebih dari cukup.

"Buat aku menetap lima menit saja disini, kupastikan aku sudah membunuhnya" balas Caterine yang nampak menatap horor Annie, sang empu yang merasa di tatap pun menunduk meremat tangannya sendiri.

"Aku sudah menahan ini dengan baik, kuharap kau tak mencaukannya" balas Caterine beranjak pergi. Ucapanya tak hanya membuat Annie terdiam, dan Reiner yang nampak bersalah. Begitu juga pihak Paradis yang mengenang ekspedisi ke-57 yang mengenaskan.

Sebuah tangan menahan Caterine yang berjalan menuju hutan "Stewnya akan segera jadi, makanlah dulu" ucap Levi memberikan kode untuk tetap disini, Caterine menghela nafasnya dan memilih mendudukan dirinya bersandar pada gerobak Jake.

Ia butuh waktu. Walau Levi pasti merasakan hal yang sama, tetapi dia tak bisa seperti Levi yang berhasil menahan rasa dendam. Hanya dengan melihat Annie, hasrat balas dendamnya tak bisa ia kontrol. Melihat maniknya saja langsung membuat amarahnya terpancing, bayangan jasad mengenaskan regunya dan para anggota lain yang mati sia-sia membuatnya ingin membunuhnya dengan cara paling menyakitkan saat itu juga. Namun, ia harus menurunkan egonya. Ia membutuhkan kekuatannya untuk menghentikan kedua adiknya 'maaf sepertinya aku tak bisa menepati janjiku pada kalian..'

"Dengan kata lain, kalian sadar akan keadilan, ya?" Celetuk Magath.

"Keadilan? Sekarang Kau bicara soal keadilan? Jadi kami melawan Titan yang terus Kalian kirimkan adalah orang jahat? Dengar ya, kami mati-matian melawan itu karena kami tidak ingin dimakan Titan menurutmu itu tindakan iblis, paman?!" Kesal Jean.

-SAPPHIRE- (Shingeki No Kyojin X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang