《◇◆◇》Windy Day

1K 109 1
                                    

●Beberapa hari setelah Caterine pulih akibat pertarungan melawan Reiner dan Bertholdt.


◇◇◇

TOK TOK

"Cate, sedang senggang?"

"Mungkin, ada apa?"


◇◇◇

"Entah apa ini benar atau memang perasaanku, tapi daritadi kita hanya berjalan tanpa tujuan?" Sahut Caterine dengan pria pirang klimis berjalan santai di sampingnya.

"Sepertinya begitu" kikuk Erwin mendapat balasan helaan nafas dari Caterine.

"Yasudah, ikuti aku" ajak Caterine menarik tangan Erwin.

.
.

"Permisi, saya beli satu ikat bunga" ucap Erwin memberi sejumlah uang yang ditukarkan dengan seikat bunga putih yang indah dan harum.

"Apakah esok kiamat? Seorang Erwin mengajakku berjalan sore dibanding berkencan dengan berkasnya" ucap Caterine mengambil ikat bunga yang sebelumnya dibeli oleh Erwin.

"Tidak biasanya kau banyak berbicara lagipula tidak apa sesekali menghabiskan hari bersama" balas Erwin berjalan di samping Caterine menelusuri jalanan kota.

"Kau tidak cocok berkata hal semanis itu" ucap Caterine dibalas kekehan Erwin.

.
.

"Kau sering kesini?" tanya Erwin saat mereka sudah sampai di tempat tujuan.

"Lumayan, mereka ketinggalan banyak hal" hari Caterine.

"Hari ini aku membawanya, Tch karna ada dia aku jadi tidak bisa menjelek-jelekannya kali ini" decihnya.

"Jadi kau suka menjelek-jelekanku di depan mereka?" Tanya Erwin tersenyum sendu.

"Hanya berbicara fakta" balas Caterine.

"Setidaknya ia tidak kesepian karena mendengar curhatanmu" ucap Erwin.

Ikat bunga yang berisi 15 tangkai bunga, Caterine pisahkan dan mereka mulai menaruhnya di dua buah batu nisan yang terpahat nama Mike Zacharias dan Nanaba.

Caterine mengambil sisa bunganya dan berjalan ke batu nisan lainnya yang terpahat nama James Walter, Arlo Chase, Elaine Ophelia, Miles Callum, Eld Jinn, Oluo Bozado, Petra Ral, dan Gunther Schultz. Caterine menaruh bunganya di nisan dan termenung sebentar menatap makam mereka dengan Erwin yang setia mengikuti disisinya.

Caterine berjalan menjauh dari makam rekannya diikuti dengan Erwin yang setia mengekor di belakangnya.

Mereka sampai di makam selanjutnya yang cukup tua namun bersih dan terawat "Jangan hanya dilihat, taruh bunga diatasnnya"


"C-cate kau--" Erwin terbelalak.

"Tch setidaknya bayar orang untuk membersihkannya, entah kemana hilangnya uangmu selama ini" Caterine mengulurkan setangkai bunga pada Erwin.

"Kau tahu- aku tidak berani mengunjunginya karna suatu alasan-.." ucap Erwin menaruh setangkai bunga diatasnya.

"Tapi saat ada kau disisiku entah mengapa ada suatu keberanian yang muncul dari dalam diriku" lanjutnya menyunggingkan senyum pada Caterine.

-SAPPHIRE- (Shingeki No Kyojin X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang