KRIETT...
"A-ah Levi-heicho" ucap Sasha melihat Levi memasuki ruang rawat Caterine.
Saat ini Armin, Eren, Mikasa, Jean, Connie, Sasha, Historia sedang menjengguk Caterine yang tak kunjung sadar setelah enam hari berlalu semenjak misi perebutan Eren.
"Ah kami akan segera pergi" ucap Armin.
"Tidak perlu" ucap Levi ingin berbalik pergi.
"Ah tidak apa kami sudah cukup lama disini" ucap Jean.
"Apa Hange sudah kesini?" Tanya Levi.
"Sudah, saat kami berkunjung Hange-san sedang mengganti perban Cate-san" jawab Eren.
"Kalau begitu kami permisi" ucap Historia pergi disusul yang lain meninggalkan ruang rawat Caterine, kadet-104 itu cukup sering mengunjungi Caterine terutama Mikasa.
.
.Matahari sudah tenggelam digantikan dengan sinar bulan. Diwaktu yang sama seorang pria bersurai hitam duduk disamping ranjang Caterine.
'Mengapa kau bisa memilikinya? Siapa kau? Bangunlah...' kurang lebih seperti itulah isi dari kepala Levi yang sedari tadi terdiam menatap Caterine.
"Cate?!" Ucap Levi terkejut melihat pergerakan di jari tangan kanan Caterine.
"Tch sepertinya aku benar-benar sudah gila" gumam Levi.
CATERINE POINT OF VIEW
'Hiduplah!, maaf membuatmu menanggung banyak hal dan selamatkanlah mereka semua!'
'Mulai saat ini kau akan tinggal bersamanya, akurlah saat aku tidak ada'
'Apa maksudnya ini?'
'Entahlah tapi dari yang kudengar orang yang memiliki ini dapat hidup bersama selamanya'
'CLAIRE!!'
Remang-remang cahaya mulai memasuki mataku. Samar-samar aku dapat melihat seorang pria bersurai hitam dengan raut wajah khawatirnya tepat berada didepannya.
"Kau sudah sadar? Oi Cate?!" Sebuah suara khawatir mulai memasuki pendengaranku.
CATERINE POINT OF VIEW OFF
Caterine sedikit terkejut melihat sebuah wajah yang entah mengapa ia rindukan sangat persis dengan seseorang yang saat ini di depannya.
"Pencuri kerdil...?" Caterine secara tidak sadar menggumamkan perkataan itu membuat Levi pria yang saat ini dihadapannya membelalakkan matanya.
"B-bagaimana kau mengetahui itu?! Dimana kau mendapatkan ini?! Apa kau baru saja bilang pencuri kerdil?!" Levi melontarkan pertanyaan bertubi-tubi, memperlihatkan dua buah kalung dengan liontin cincin ditangannya.
"Maaf-" Levi segera meminta maaf atas dirinya yang lepas kendali, ia segera memasukan liontin itu, namun tentu saja itu tak luput dari penglihatan Caterine.
DEG
Caterine terbelalak melihat itu sebuah kilatan memori mulai muncul diiringi sakit kepala membuat Caterine sedikit meringis sembari memegang kepalanya."Kau tidak apa?" Tanya Levi khawatir memegangi bahunya.
"Hn hanya sakit kepala" jawab Caterine memegangi kepalanya dengan nafas tersenggal 'ck ada apa dengan kepalaku akhir-akhir ini'
"Istirahatlah" Levi dengan kedua tangannya, perlahan membawa tubuh Caterine agar kembali terbaring di kasur sampai-
PRANGG
KAMU SEDANG MEMBACA
-SAPPHIRE- (Shingeki No Kyojin X Reader)
Teen Fiction"Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi" "Jadi jangan pernah menyesal dengan keputusan yang kau ambil" •◇◇◇• "Ada apa kalian kemari" "Kau masih wanita dingin seperti biasanya" "Tch" TYPO BERTEBARAN!