Di seberang lautan terdapat kebebasan. Pertanyaan itu nampaknya tak sepenuhnya benar, setelah memakan waktu lama peperangan antara Marley dan untuk merebut benteng Slava akhinya peperangan di menangkan oleh bangsa Marley. Walau kemenangan itu mengorbankan ratusan pihak Eldia yang menjadi prajurit garda terdepan dalam perang tersebut.
Peperangan panjang itu kini berakhir dan para prajurit Eldia kini dipulangkan ke wilayahnya, zona penampungan Liberio.
"Kerja bagus, Falco" ujar pria dengan surai coklat panjang pada bocah pirang bernama Falco. Mereka berdua selalu memghabiskan waktu mengobrol di bangku taman rumah sakit.
"Itu berkat kau, Kruger-san. Namun saat ini aku ragu bisa mengalahkan Gabi, meski begitu aku akan terus berusaha" ucap Falco.
"Akulah yang seharusnya berterima kasih padamu. Aku berterima kasih kau mengirimkan semua suratku. Kau telah banyak membantuku" ucap Kruger.
"Apa keluargamu mengirimkan itu?" Tanya Falco melihat sarung tangan dan bola kasti.
"Mereka pikir ini akan membuatku tak bisa di rumah sakit"
"Ssa aku juga harus maju. Setelah, Festival aku akan kembali ke kampung halamanku" ujarnya.
"Sou desuka. Baiklah, aku akan kembali lagi nanti" pamit Falco berjalan pergi.
"Kau benar-benar menggunakan bocah baik itu sampai akhir" ucap perempuan dengan surai pirang menghampirinya.
"Lama tak jumpa nee-san" ucap Kruger- tidak, Eren memanggil perempuan surai pirang itu dengan sebutan kakak. Ya perempuan itu adalah Caterine.
"Apa kau mengikuti gaya lukaku?" Ucap Caterine melihat Eren dengan perban melilit di mata kanannya.
"Ya, aku nampak bagus dengan ini" Balasnya.
Caterine nampak berdiri bersandar pada dinding dwngan Eren yang duduk di bangku taman tak jauh darinya "Aku tak tahu bagaimana nee-san bisa mendapatkan semua informasi itu" ucap Eren.
"Serabutan. Menyamar dan mendekat, mereka ternyata tak sepintar dugaanku" balas Caterine membuat Eren terkekeh kecil.
"Malam ini seluruh orang akan berkumpul di Liberio. Ini akan memakan banyak korban, apa ini harga yang sepadan?" Tanya Caterine membuat Eren terdiam.
"Aku harus melakukannya" lirih Eren.
"Kau akan mengambil umpan Willy Tybur? Dengan pembantaian pada Liberio serta para tamu VIP berbagai negara. Negara-negara besar akan menganggap bangsa Eldia sebagai ancaman" ujar Caterine.
"Hanya ini satu-satunya cara"
"Semakin aku mencaritahu kau akan selalu melangkah lebih jauh. Apa rencanamu, Eren?" Tanya Caterine.
"Aku akan melakukan apapun demi kebaikan bangsa kita. Percayalah padaku" balas Eren.
"Baiklah. Aku akan mempercayaimu kali ini, jangan membuat kepercayaanku hilang atau aku akan melakukan hal di luar scenariomu" ucap Caterine membuat Eren tersentak.
"Kita sudah terlalu jauh untuk mundur, kau juga telah berbuat banyak untuk rencana ini. Ini harga untuk kebebasan yang kita inginkan. Percayalah padaku nee-san"
"Hah.. baiklah. Lakukan sesuai rencana-"
"Namun, jika kau benar menghilangkan kepercayaanku. Aku akan meraih kebebasan dengan caraku sendiri" ucap Caterine berbalik pergi.
"Nee-san.. arigato" liruh Eren sebelum Caterine benar-benar pergi.
•
◇◇◇
•
KAMU SEDANG MEMBACA
-SAPPHIRE- (Shingeki No Kyojin X Reader)
Teen Fiction"Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi" "Jadi jangan pernah menyesal dengan keputusan yang kau ambil" •◇◇◇• "Ada apa kalian kemari" "Kau masih wanita dingin seperti biasanya" "Tch" TYPO BERTEBARAN!