《24》Blood In The Streets

1.9K 195 1
                                        

DORR..DORR
Kenny menembakkan kedua pistolnya pada Levi dan Caterine namun mereka berhasil hindari dengan Levi yang melempar jubahnya sebagai pengalihan.

Levi menatap Caterine dan di balas anggukan olehnya, seolah mereka langsung saling memahami tindakan apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Mereka berpisah. Caterine melesat dengan manuver gesitnya, membelah angin saat mengejar kereta utama yang membawa Historia dan Eren. Dari kejauhan, ia bisa melihat debu yang ditinggalkan roda kereta di jalan berbatu.

'Sedikit lagi...'

Namun, sebelum ia benar-benar bisa mendekat, empat bawahan Kenny tiba-tiba muncul dari atap bangunan, senapan mereka sudah terarah.

Tembakan pertama meledak.

Dor! Dor! Dor! Dor!

Caterine segera menunduk, tubuhnya berputar cepat di udara, lalu melesat ke gang sempit di sampingnya. Suara peluru menghantam dinding batu, pecahannya melesat ke segala arah.

'Mereka bisa membaca gerakan kami,' geramnya dalam hati.

Brak!

Ia berbalik, lalu menangkap sebuah kotak kayu besar di dekatnya dan melemparkannya ke arah musuh-musuhnya.

Dor! Dor! Dor!

Mereka menembak tanpa ragu, menghancurkan kotak itu di udara, tapi itu hanya pengalihan. Dalam sekejap, Caterine sudah menarik pistol dari pinggangnya dan melepaskan tiga tembakan cepat.

Tiga musuh langsung gugur.

Tanpa membuang waktu, ia kembali berlari, melesat di antara gang sempit, tapi suara derap langkah dan rentetan tembakan memburunya tanpa henti.

Prangg!

Caterine berbelok tajam dan menerobos masuk melalui jendela bangunan tua. Pecahan kaca berhamburan, tapi ia mendarat dengan mulus di lantai kayu yang berdebu.

Keheningan sejenak, memberikan Caterine waktu untuk beraksi hingga langkah kaki mendekat.

"l"Tak kusangka seorang Caterine, yang disebut-sebut sebagai 'humanity's strongest', akan memilih bersembunyi," suara sinis seorang pria terdengar dari luar ruangan.

Lima orang masuk, masing-masing memegang senapan. Sisanya berjaga di luar.

'Lima di dalam, lebih banyak di luar,' pikir Caterine.

"Aku tak ingat pernah menjuluki diriku seperti itu," suaranya bergema di ruangan, membuat para musuhnya semakin waspada.

Crash!

Tiba-tiba, ia muncul dari bayangan dan menebas salah satu dari mereka tanpa suara.

Dorr! Dorr!

Dua lainnya refleks menembak, tapi Caterine sudah menarik jasad yang baru saja ia habisi dan menggunakannya sebagai perisai. Ia berlari ke depan, melemparkan mayat itu ke arah mereka, membuat mereka limbung.

Dorr!

Satu peluru tepat di kepala lawan.

Dorr!

Satu lagi jatuh, darah menggenang di lantai kayu.

"S-sial! Apa-apaan dia?!" salah satu dari mereka berteriak panik.

Caterine mengayunkan pedangnya, ujungnya berkilat dalam cahaya remang-remang. Tatapannya dingin saat beralih ke dua orang tersisa.

"T-tolong, jangan-"

-SAPPHIRE- (Shingeki No Kyojin X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang