《9》Prelude to the counterattack

3.2K 326 3
                                        


"Langit sore yang berwarna jingga tampak dari jendela ruangan, membiaskan cahaya redup ke dalam ruangan. Mike Zacharias menyandarkan tangannya di jendela, matanya tajam menatap jauh ke luar, seolah tengah menimbang-nimbang sesuatu. 

"Ekspedisi akan berlangsung dalam 30 hari lagi," ujarnya pelan, suaranya dalam dan tenang. "Tujuannya adalah membangun basis logistik di luar tembok. Ditambah lagi, akan ada anggota baru yang ikut." 

"Itu kalau memang ada yang mendaftar," sahut Erwin tanpa mengalihkan pandangannya dari peta formasi yang sedang ia susun di meja. 

Mike menoleh padanya dengan dahi berkerut. "Kau terlalu santai soal ini." 

Caterine, yang duduk di sebrang Erwin dengan tangan terlipat, hanya tersenyum kecil. "Dia akan menakuti kadet baru nanti." 

Ruangan itu dipenuhi keheningan sejenak, hanya suara kertas-kertas yang disusun ulang oleh Erwin. Mereka bertiga berkumpul untuk menyusun strategi ekspedisi ke-57, yang akan menjadi salah satu misi berisiko.

"Menurutku ini terlalu tergesa-gesa," ujar Mike akhirnya. 

"Posisi Eren saat ini masih bersifat sementara," jelas Erwin, suaranya tetap tenang namun tegas. "Kita harus segera menunjukkan kepada pemerintahan kerajaan bahwa kehadirannya bisa membawa manfaat bagi umat manusia. Jika tidak, Polisi Militer atau pihak lain akan segera bertindak, dan itu bisa berakibat buruk bagi kita semua." 

Mike mengela nafasnya, menatap Erwin dengan ekspresi datar. "Jadi sekarang kau mulai menggunakan retorikamu kepada kami juga?" 

"Sebaiknya kau hentikan itu," tambah Caterine sambil memutar matanya, sudah terbiasa dengan cara Erwin menggiring opini. 

Erwin hanya terkekeh pelan. "Kalian memang sangat hebat dalam mencium aroma skema seperti ini." 

"Tapi tak sehebat dirimu," balas Mike dengan nada malas. 

Erwin tersenyum tipis, lalu berkata dengan misterius, "Aku akan memberi tahu kalian saat waktunya tepat." 

Caterine dan Mike saling bertukar pandang sebelum akhirnya menghela napas. Mereka sudah terlalu lama bersama dengan Erwin untuk tahu bahwa pria itu tak akan mengungkapkan rencananya secara penuh sampai saat yang benar-benar diperlukan. 

BRAKK

Pintu ruangan terbanting keras, membuat peta dan kertas-kertas di meja sedikit bergeser. 

"CATERINE..!" 

Suara nyaring Hange Zoe memenuhi ruangan. 

Caterine mendengus. "Ck, berisik, maniak Titan..." 

Erwin hanya bisa menutup mata sejenak sebelum berkata, "Pelankan suaramu, Hange." Entah sudah yang keberapa kali ia harus mengingatkan hal ini. 

Namun, seperti biasa, Hange hanya terkekeh dan menggaruk kepalanya. "Hehe gomen-gomen!" 

Caterine menatapnya dengan tajam. "Apa maumu?" 

"Ayo kita berangkat, Cate!" Ucap Hange bersemangat sambil langsung merangkul pundaknya.

Mike mengangkat alisnya. "Kalian mau pergi ke mana?" 

"Pirang klimis ini menyuruhku untuk menengok bocah Titan itu dan menyusun rencana untuk misi regu Levi." Jawab Caterine.

"Jangan sampai ada masalah, atau kau yang akan bertanggung jawab, Hange," tambah Mike.

Hange hanya terkekeh sambil menyeret Caterine keluar ruangan. "Oh, tenang saja! Aku ahli dalam menangani masalah... atau menciptakannya!" Ucapannya membuat Caterine hanya bisa menghela napas panjang. 

-SAPPHIRE- (Shingeki No Kyojin X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang