Kereta kuda yang mengangkut Erwin, Levi, dan Caterine telah sampai di gedung militer dalam tembok Sina bersama dengan kereta kuda di belakang yang mengangkut Eren.
Erwin, Levi, dan Caterine mulai turun satu persatu menghadap polisi militer untuk di introgasi terkait pertanggungjawaban mereka untuk ekspedisi sebelumnya.
"Kalian tak pernah berhenti membuat masalah sejak dahulu" sebuah sahutan menyambut mereka, terutama kepada Erwin dan Caterine dari seorang pria yang berjalan menghampiri mereka.
"Nile, lama tak bertemu" balas Erwin pada pria yang menyapanya, ia adalah Nile Dawk selaku komandan polisi militer.
"Ya, sulit untuk diubah" balas Caterine mendengar sapaan Nile.
DUARR..JDARRR
Tak selang lama sebuah ledakan disusul dengan kilatan petir muncul di distrik Stohess.
'Sudah dimulai ya..'
"Nile, sebarkan semua pasukan secepatnya. Kita harus menganggap ada titan muncul" ucap Erwin membuat tanda tanya besar bagi polisi militer yang masih terkejut disana.
"Apa kau gila? Ini tembok Sina! Tidak mungkin ada titan disini" bantah Nile.
Manik datar Caterine tak lepas memandangi asal kilatan muncul dengan segala perkiraan yang muncul di kepalanya "Erwin aku akan membantu operasi" ucap Caterine melangkahkan kakinya pergi.
Mendengar itu Nioe yang masih ditangh keterkejutannya segera menodongkan senapan kearah Caterine "Tunggu, kau tak boleh pergi!" Serentak Polisi militer ikut menodongkan senapannya pada Caterine.
"Kau tahu hal seperti ini tak bisa menghalangiku" balas Caterine dengan nada datar miliknya.
"Bergerak selangkah saja, aku akan menganggapnya perlawanan" balas Nile setia menodongkan senapannya.
"Kalian buta? Titan telah muncul di Sina, jika kau ingin melihat wargamu mati terinjak silahkan saja" decak Caterine.
"Pergilah Cate, aku akan mengurus ini" Erwin menyahut menengahi mereka.
"Kau tak memiliki hak memerintah, kalian bertiga dalam penahanan polisi militer" mendengar ucapan Erwin sontak mereka beralih menodongkan senapan pada Erwin.
"Tunggu berhenti Jaeger!" ucap prajurit polisi militer menahan Eren keluar dari kereta kuda.
"Aku sudah muak menyamar! jangan panggil aku dengan nama bodoh itu lagi, bodoh!" Kesal Jean melempar wignya. Survey corps tidak menyerahkan Eren melainkan Jean yang menyamar sebagai Eren.
"Danchou! Aku juga ingin ikut membantu" ucap Jean berlari kearah Erwin, Caterine, dan Levi.
"Ambil peralatan dari tim empat" balas Erwin.
"Keberanian memang bagus, tapi ingat untuk tetap hidup" sahut Levi.
"Yokai!" Ucap Jean berlari mengikuti Caterine untuk mendapat peralatan manuver dari tim empat.
"Cate" panggilan Levi membuat Caterine menoleh.
"Jangan membunuhnya" ucap Levi menatapnya.
"Aku tak berjanji" balasnya berbalik pergi.
Mereka berdua segera memasang alat manuver dan melesat ke tempat operasi berada.
"Aku tak melihat bocah titan itu, bocah itu tak kunjung bertransformasi" ucap Caterine melesat dari atap keatap namun tak melihat adanya titan Eren.
"Kurasa dia masih di terowongan menuju bawah tanah" ujar Jean.
"Baiklah, kau cari dia"
"Ha'i!" Jawab Jean melesat memisahkan diri mencari keberadaan Eren.
KAMU SEDANG MEMBACA
-SAPPHIRE- (Shingeki No Kyojin X Reader)
Teen Fiction"Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi" "Jadi jangan pernah menyesal dengan keputusan yang kau ambil" •◇◇◇• "Ada apa kalian kemari" "Kau masih wanita dingin seperti biasanya" "Tch" TYPO BERTEBARAN!
