CHAPTER || 09

3.3K 176 2
                                    

Jangan lupa masukan cerita ini di perpus kalian.

Kalian nemu cerita ini dimana?

Dari sosial media kah? Atau dari rekomendasi teman?

Buat kalian yang belum tahu akun media sosial aku
☞ Akun tik-tok: @fiksiauthor
☞ Akun Ig : @fiksiauthor

Kalian juga bisa follow akun Ig utama aku ☞ @fatalwyna

Jangan lupa tinggalkan jejak vote and comen!!!!

Tandai typo...
Satu vote kalian sangat berarti bagi author 😘😘

Happy reading!!!!

✧🖤✧

"Padahal udah dibilangin berapa kali, masih aja dilakuin" gerutu Divya yang tak diindahkan sama sekali oleh Zoe.

"Udahlah sayang, toh juga Vier Abang kandungnya" bela sang Daddy, yang membuat Zoe menerbitkan senyumnya.

"Lagian kan aku terkejoet lihat bang Vier, makanya langsung peluk deh hehe" ucap Zoe dengan mendramatisir.

"Kalau sama kita nggak papa, tapi kalau sama yang lain kamu gak boleh gitu" ujar Xavion menimpali.

"Baru juga tadi sore minta maaf, sekarang udah banyak yang ngomeli lagi" gerutu Zoe kesal.

"Bukan begitu Zoe. Kamu itu perempuan jangan asal loncat ke pelukan kayak tadi, kayak monkey kesannya" kekeh Divya diakhir kalimatnya.

"Dad! Masa Mommy samain aku sama monet sih!" adu Zoe pada sang Daddy yang sekarang juga tengah menahan tawanya.

"Monyet dek bukan monet" ralat Xavier dengan kekehannya.

"Kan aku sukanya monet, nggak suka monyet" ucap Zoe dengan memonyongkan bibirnya.

"Haha iya iya si paling monet"

Malam ini, keluarga Scott tengah berkumpul di ruang tengah untuk menyalurkan rindu. Wajah hangat twins yang tak pernah luntur saat bersama keluarganya, namun berbeda jika berada diluar rumah. Dan yang paling membuat suasana bertambah hangat adalah si bontot yang super duper manja, jahil dan berbagai sifat random lainnya.

Berbeda dengan kediaman keluarga Scott yang dipenuhi canda tawa, di kediaman keluarga Graham yang hanya ditempati oleh sepasang anak dan ibu, dan juga beberapa art yang bekerja disana. Tepatnya di lantai dua, kamar bernuansa biru langit itu, terdapat seorang cowok yang tengah memperhatikan rumah disebrang sana.

Cowok itu adalah Devon, dari tadi sore Devon mencari Zoe kesekeliling rumahnya namun tak ada. Dan saat melihat rumah disebrang ternyata ada beberapa mobil yang terparkir rapi yang Devon yakini adalah mobil orang tua Zoe dan saudaranya mungkin?

Devon yakin Zoe akan kembali kesini untuk pamit padanya. Namun sudah berjam-jam lamanya ia menunggu, namun Zoe tak kunjung datang.

"Zoe kok nggak ngabarin Dev ya" gumam Devon dengan mata yang terus menatap depan tanpa berkedip.

"Dev kangen sama Zoe"

"Bunda juga pergi lagi, jadi Dev nggak ada temannya"

Tak terasa air mata Devon sudah turun begitu saja tanpa bisa ia cegah.

UNGEZOGENES MÄDCHEN [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang