CHAPTER || 60

1.2K 48 3
                                    

Jangan lupa masukan cerita ini di perpus kalian.

Kalian nemu cerita ini dimana?

Dari sosial media kah? Atau dari rekomendasi teman?

Buat kalian yang belum tahu akun media sosial aku
☞ Akun tik-tok: @fiksiauthor
☞ Akun Ig : @fiksiauthor

Kalian juga bisa follow akun Ig utama aku ☞ @fatalwyna

Jangan lupa tinggalkan jejak vote and comen!!!!

Tandai typo...
Satu vote kalian sangat berarti bagi author 😘😘

Happy reading!!!!

✧🖤✧

Lima bulan kemudian.....

Saat ini, Zoe tengah berada di kamar Devon, sedang menyiapkan segala keperluannya.

"Babee handuk!" teriak Devon dari dalam kamar mandi yang membuat Zoe berdecak dalam hati. Selalu saja lupa membawa handuk ke kamar mandi.

"Ini Dev," teriak Zoe dari luar kamar mandi.

"Makasih babeee." Setelah mengatakan itu, Devon kembali menutup pintunya.

Cklek.

"Aku pulang sebentar ya sayang, mau ambil tas sama jas," pamit Zoe setelah Devon membuka pintu kamar mandi.

"Makan?" tanya Devon dengan mempoutkan bibirnya.

"Mau sarapan dirumah aku, atau dikantor aja?" tanya Zoe pada kekasihnya.

"Di rumah kamu, tapi tungguin," ujar Devon membuat Zoe menganggukkan kepalanya.

"Aku keruang kerja kamu sebentar"

"Jangan lama-lama babe," peringat Devon yang diangguki jempol oleh Zoe.

Sudah dua minggu ini, Marwah berada di Bandung, dirumah sang mertua merawat mereka yang sudah mulai sakit-sakitan.

Bagaimana tidak, dulu saat Marwah masih muda, kedua mertuanya itu tak pernah membeda-bedakan antara Valen dan Marwah.

Bahkan setelah kematian Mars dan Valen, keluarga mertuanya itu tidak menyalahkan siapapun, bahkan mereka juga menguatkan Marwah yang kala itu harus mengurus perusahaan Mars yang sedang diambang kehancuran dan mengurus kedua bocah yang tak lain adalah Devon dan Daren.

Selama dua minggu itu pula, Devon selalu ikut sarapan di rumah Zoe. Kedua orang tua Zoe tidak pernah keberatan karena Devon ikut sarapan di rumah mereka, justru mereka senang karena calon menantunya tidak harus mencari makanan diluar sana.

"Ayok babe," ucap Devon setelah selesai dengan pakaian kantornya, tak lupa ia juga sudah memakai sepatunya.

"Ayok"

✧🖤✧

"Onti! Onti! nini, Aka mau ama Onti Njoe," pekik Azka senang melihat aunty kesayangannya bermain kerumahnya.

Weekend kali ini, Zoe sempatkan untuk berkunjung ke rumah Abang sulungnya, ia datang kemari dengan Devon yang tentu saja tidak mau jika ditinggal sendirian oleh sang kekasih.

"Azka jangan lari-lari!" peringat Mela membuat Azka menunjukkan cengirannya.

"Onti antik! yey yey onti antik nini, ihhh kok tama om deyek?" tanyanya dengan menunjuk Devon dengan dagunya.

UNGEZOGENES MÄDCHEN [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang