Jangan lupa masukan cerita ini di perpus kalian.
Kalian nemu cerita ini dimana?
Dari sosial media kah? Atau dari rekomendasi teman?
Buat kalian yang belum tahu akun media sosial aku
☞ Akun tik-tok: @fiksiauthor
☞ Akun Ig : @fiksiauthorKalian juga bisa follow akun Ig utama aku ☞ @fatalwyna
Jangan lupa tinggalkan jejak vote and comen!!!!
Tandai typo...
Satu vote kalian sangat berarti bagi author 😘😘Happy reading!!!!
✧🖤✧
Sudah satu bulan Zoe lewati bersama dengan keluarga maupun sahabatnya. Banyak perubahan yang terjadi pada diri Devon dan juga diri Zoe.
Devon yang sudah berubah sedikit demi sedikit, dan Zoe yang juga jarang ke club maupun ke sirkuit membuat ketiga sahabatnya terheran-heran sendiri. Sedangkan Belinda ia merasa Zoe lebih baik jika bersama dengan Devon dari pada Alva yang menurutnya urakan.
Sekarang Devon sudah tak memakai kacamatanya lagi, ia juga sudah tidak berpenampilan seperti cupu lagi. Hari ini, hari pertama bagi Devon untuk melepaskan dirinya yang dulu, dan saatnya berubah untuk tidak menjadi bahan olokan lagi.
Hari ini Zoe dan Devon ke sekolah dengan menaiki mobil sport milik Devon yang sudah lama di belikan sang kakek namun baru di pakai lantaran ia baru berani mengendarai mobil di jalan raya.
"Dev, jangan nunduk terus. Angkat wajah lo saat jalan, biar mereka semua tahu, bahwa Devon yang mereka anggap cupu dan udik selama ini bisa berubah seiring dengan waktu" ucap Zoe yang kini duduk di kursi penumpang, sebelah Devon.
"D-dev gugup Zo-e"
"Apa yang perlu lo takutin?" tanya Zoe membuat Devon langsung mengalihkan pandangannya dari depan menuju wajah manis Zoe.
"Lo bisa beladiri kan? Kalau misal mereka nonjok lo, lo bisa bales nonjok dia"
"Kata bunda, Dev gak boleh berantem di sekolahan"
Zoe menghela nafas berat, Devon ini sangat penurut sekali dengan bundanya. Iya sih baik, karena selalu mendengarkan dan melakukan yang orang tua bilang, tapi kalau dia di tindas masa gak mau ngelawan? Minimal di tangkis lah biar gak kena pukul, bukannya malah diam aja.
"Lo suka diri lo yang sering ditindas?" tanya Zoe dengan wajah datarnya.
"B-bukan gitu Zoe, tapi-"
"Ibarat kata lo harus milih, dibunuh atau membunuh. Cuma dua pilihan lo, dan gak ada pilihan gak mau nyakitin siapapun" sela Zoe dengan tajam.
"Oke, Dev akan lawan mereka, tapi Zoe juga harus janji sama Dev, kalau Zoe gak akan ninggalin Dev lagi setelah Dev berubah"
"Lo sahabat gue Dev, dan selamanya begitu"
Entah kenapa mendengar ucapan Zoe yang memang ada benarnya membuat hatinya sedikit sakit.
"Dev sayang Zoe"
"Gue juga sayang sama lo, sebagai sahabat"
'tapi Dev sayang sama Zoe lebih dari sahabat'
KAMU SEDANG MEMBACA
UNGEZOGENES MÄDCHEN [TAMAT]
Teen FictionWARNING!!!!⚠️⚠️⚠️ ⚠️ FOLLOW AKUN AUTHOR SEBELUM MEMBACA!! HARAP BIJAK DALAM MEMBACA!! TERDAPAT BEBERAPA KATA KATA KASAR! OKE, AMBIL BAIKNYA TINGGALKAN BURUKNYA! SETELAH MEMBACA DIHARAPKAN VOTE AND COMEN!! ~~-~~ Cerita ini menceritakan tentang kehidu...