CHAPTER || 16

2K 131 0
                                    

Jangan lupa masukan cerita ini di perpus kalian.

Kalian nemu cerita ini dimana?

Dari sosial media kah? Atau dari rekomendasi teman?

Buat kalian yang belum tahu akun media sosial aku
☞ Akun tik-tok: @fiksiauthor
☞ Akun Ig : @fiksiauthor

Kalian juga bisa follow akun Ig utama aku ☞ @fatalwyna

Jangan lupa tinggalkan jejak vote and comen!!!!

Tandai typo...
Satu vote kalian sangat berarti bagi author 😘😘

Happy reading!!!!

✧🖤✧

Setelah pulang sekolah, Zoe dan Devon belajar bersama dirumah Devon. Namun tahulah kalian kalau Zoe itu paling anti yang namanya belajar, Zoe terus merengek pada Devon untuk dilanjutkan besok saja belajarnya. Tapi yang namanya juga Devon, sipaling kutu buku, tidak akan mendengarkan rengekan Zoe.

Namun lama-kelamaan telinga Devon juga sakit kalau mendengar suara cempreng Zoe disebelahnya yang tak ada hentinya.

"Kenapa Zoe?"

"Lo mencoba hindari gue ya!" tuding Zoe tiba-tiba.

"Enggak kok"

"Tuh kan, nyebelin banget sih lo bangsat" murka Zoe karena Devon tak menatapnya melainkan kembali fokus pada bukunya.

"Pokoknya lo gak boleh cuekin gue lagi" ucap Zoe dengan wajah yang menahan marah.

"Eum Zoe kalau kepaksa sahabatan sama Dev, m-mending Zoe jauhi Dev aja, dari pada Zoe kesiksa" ujar Devon dengan menundukkan kepalanya, tak berani menatap Zoe yang kini tengah menatapnya tajam.

"Gue udah bilang gak kepaksa berarti enggak kepaksa! Apa karena gue pulang waktu itu gak pamit sama lo?"

Devon menganggukan kepalanya perlahan.

"Niatnya gue mau pamit paginya, tapi dari malam gue udah demam. Setelah sembuh gue gak dibolehin sama bang Vion keluar karena takut gue demam lagi. Setelah gue sembuh total, gue kerumah Oma karena Oma gue sakit"

"Sebenarnya gue udah kesini setelah pulang dari rumah Oma. Gue mau ambil barang sekalian minta maaf sama lo! Gue udah mau minta nomer lo sama bi Marni, tapi bi Marni gak punya. Gue juga mau minta sama pak Surip, tapi ternyata hp pak Surip lowbet"

"Itu yang lo maksud terpaksa?!"

"M-ma-af"

"Nyebelin"

Karena terlanjur emosi, dengan kekuatan super Zoe menggigit bahu Devon.

"Awshh sa-kit Z-zoe"

"Makanya gak usah nyebelin!"

Setelah mengatakan itu, Zoe langsung pergi dari rumah Devon. Sekuat tenaga ia mencegah air matanya yang akan mengalir. Ia tidak boleh cengeng!

Namun pertahanannya runtuh saat melihat Brian dan Ariel yang berada di ruang tamu keluarganya. Zoe langsung menghampiri mereka, dan memeluk Brian.

"Eh kenapa, kok nangis?"

Brian dan Ariel saling pandang sebelum mengerdikkan bahunya.

"Hiks hiks nye-bel hiks lin hiks"

Cukup lama Zoe menangis dipelukan Brian. Sampai suara isak tangis Zoe mulai tak terdengar dan ternyata Zoe sudah tertidur.

"Sini aku bawa keatas"

UNGEZOGENES MÄDCHEN [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang