CHAPTER || 52

1K 53 4
                                    

Jangan lupa masukan cerita ini di perpus kalian.

Kalian nemu cerita ini dimana?

Dari sosial media kah? Atau dari rekomendasi teman?

Buat kalian yang belum tahu akun media sosial aku
☞ Akun tik-tok: @fiksiauthor
☞ Akun Ig : @fiksiauthor

Kalian juga bisa follow akun Ig utama aku ☞ @fatalwyna

Jangan lupa tinggalkan jejak vote and comen!!!!

Tandai typo...
Satu vote kalian sangat berarti bagi author 😘😘

Happy reading!!!!

✧🖤✧

Sudah satu bulan berlalu semenjak Zoe pindah ke apartemen. Dan besok adalah ujian akhir semester yang akan dilakukan seluruh murid SMA Derlangga.

Semenjak itu pula, Zoe semakin dekat dengan Devon. Dan ketiga sahabatnya pun sudah tahu akan permasalahannya dengan kedua orang tuanya.

Awalnya Belinda sempat marah pada Zoe karena menurutnya itu sudah sangat keterlaluan, apalagi Zoe tak memberi tahu siapapun kecuali Alva yang memang partner Zoe pemotretan.

Namun seiring berjalannya waktu, Belinda juga merasa kasihan pada Zoe, dan berakhir dengan memaafkannya.

Sama seperti Belinda, twins Atkinson pun juga sama kecewanya dengan Zoe, namun kembali lagi pada permasalahan Zoe dengan kedua orang tuanya, twins Atkinson ingin marah, namun takut Zoe melakukan yang tidak-tidak karena merasa tidak ada dukungan dari keluarganya. Yah walaupun Xavion selalu mendukung Zoe.

Xavier pun sama dengan Xavion, ia tak bisa marah karena Zoe mengeluarkan jurus andalannya, yaitu menangis sambil meminta maaf.

Karena besok akan dimulai ujian akhir semester, hari ini Zoe belajar dengan twins Atkinson di apartemen.

Walaupun berakhir Zoe melakukan video call pada Devon, karena twins Atkinson tentu saja tidak paham dengan materi yang Zoe pelajari. Karena dari segi manapun, SMK dan SMA itu berbeda jauh mata pelajarannya.

"Besok kalian juga tes dong?" tanya Zoe dengan mendongak menatap Brian dan Ariel yang duduk di sofa, sedangkan dirinya di bawah beralaskan karpet berbulu.

"Tes, tapi bukan tes tertulis" jawab Ariel, seraya turun, duduk disamping Zoe.

"Terus?"

"Materinya jurusan, bisa dibilang praktek sih. Cuma bedanya kalau praktek masih di bimbing sama guru, kalau besok itu full mandiri. Guru itu cuma ngawasin doang" ujar Brian menjelaskan.

"Ihh kayaknya seru!" pekik Zoe membuat keduanya mengangguk lalu menggeleng.

"Individu Zoe, seru?"

"Mending tes tertulis Zoe, masih bisa nyontek" celetuk Ariel membuat Brian yang disebelahnya menatap Ariel tajam.

"Eh iya juga yah" kekeh Zoe lalu menduselkan kepalanya pada dada bidang Ariel.

"Zoe, aku ke kamar mandi sebentar, dilanjutin belajarnya sama Ariel" pamit Brian lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

"Riel foto yuk!" ajak Zoe yang langsung diangguki oleh Ariel.

UNGEZOGENES MÄDCHEN [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang