CHAPTER || 08

3.6K 207 0
                                    

Jangan lupa masukan cerita ini di perpus kalian.

Kalian nemu cerita ini dimana?

Dari sosial media kah? Atau dari rekomendasi teman?

Buat kalian yang belum tahu akun media sosial aku
☞ Akun tik-tok: @fiksiauthor
☞ Akun Ig : @fiksiauthor

Kalian juga bisa follow akun Ig utama aku ☞ @fatalwyna

Jangan lupa tinggalkan jejak vote and comen!!!!

Tandai typo...
Satu vote kalian sangat berarti bagi author 😘😘

Happy reading!!!!

✧🖤✧

Pagi ini, Zoe bangun lebih awal. Bukannya mau pergi atau pun melakukan pekerjaan rumah, Zoe bangun lebih awal hanya untuk menjaga Devon yang tengah tidur lantaran tadi malam demam.

Zoe merasa bersalah atas sikapnya pada Devon. Namun dari dalam hatinya juga ia merutuki Devon yang tidak bisa diajak nakal. Seperti ia yang mengajak twins ke club' dan masih banyak lagi.

"Eunghh"

Zoe langsung mendekati Devon yang kini tengah mengumpulkan nyawanya.

"Gimana, masih pusing nggak?" tanya Zoe pelan.

"Enggak kok Zoe"

"Sekarang lo mandi, habis itu kebawah ya, gue tunggu dibawah sama Tante Marwah"

Mata Devon langsung berbinar kala Zoe menyebut nama sang bunda.

"Oke Zoe! Dev cepet nyusul nanti" serunya dan langsung berlari kearah kamar mandi.

Saat akan ke meja makan, Zoe melihat Marwah sedang berada diruang tengah dengan laptop dipangkuannya. Padahal baru juga kemarin pulang. Untung saja Mommy-nya tidak sering ke butik, jadi ia bisa menghabiskan waktu banyak dengan sang Mommy. Yah walaupun Mommy-nya itu super duper crewet, tapi Zoe sayang kok.

Ngomong-ngomong tentang Mommy-nya, Zoe jadi kangen dengan kedua orang tuanya. Sekolah hampir dibuka kembali, namun kedua orang tuanya belum juga pulang.

Zoe merindukan Daddy-nya yang selalu menuruti keinginannya. Ia juga sangat merindukan Mommy-nya yang cerewet itu.

"Zoe, kenapa berdiri disitu aja?"

Suara Marwah menyadarkan Zoe dari lamunannya. Zoe langsung menyusul Marwah yang kini tengah menatapnya lembut.

"Hehe nggak papa Tan"

"Emang Devon udah bangun?" tanya Marwah. Karena tadi Zoe bangun pagi katanya mau menjaga Devon, dan kenapa sekarang anak tetangganya itu ada ditangga, pikir Marwah dalam hati.

"Udah, kayaknya Devon kangen banget deh sama Tante" ucap Zoe seraya mengingat bagaimana ekspresi Devon yang sangat bahagia kala mendengar nama sang bunda.

"Haha iya kayaknya. Akhir akhir ini memang Tante lagi banyak project jadi jarang dirumah"

"Bunda!"

Zoe dan Marwah langsung menolehkan kepalanya, guna melihat sang empu yang memanggil nama 'bunda'.

"Dev kangen banget sama bunda" ucap Devon dengan mempoutkan bibirnya.

UNGEZOGENES MÄDCHEN [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang