CHAPTER || 05

4.5K 242 0
                                    

Jangan lupa masukan cerita ini di perpus kalian.

Kalian nemu cerita ini dimana?

Dari sosial media kah? Atau dari rekomendasi teman?

Buat kalian yang belum tahu akun media sosial aku
☞ Akun tik-tok: @fiksiauthor
☞ Akun Ig : @fiksiauthor

Kalian juga bisa follow akun Ig utama aku ☞ @fatalwyna

Jangan lupa tinggalkan jejak vote and comen!!!!

Tandai typo...
Satu vote kalian sangat berarti bagi author 😘😘

Happy reading!!!!

✧🖤✧

"Maunya sate di alun-alun Briiiiiiiiii" rengek Zoe membuat Brian dan Ariel harus ekstra sabar menghadapi kelakuan Zoe.

"Sekarang kamu lagi dirumah Tante Marwah, kalau kamu sakit siapa yang akan urus kamu. Kalau gitu, siapa juga yang susah? Kamu sendiri kan" ucap Brian mencoba menjelaskan pada Zoe.

"Makan sate disana enggak akan bikin sakit juga kali" ketus Zoe jengkel.

"Kalau Daddy Ardan tahu, terus uang jajan kamu dipotong enggak papa?" tanya Brian lagi, namun langsung mendapat gelengan dari Zoe.

Bukan tanpa alasan Brian dan Ariel tidak membolehkan Zoe memakan sate di alun-alun karena dulu Zoe pernah makan sate lontong di alun-alun, dan pulangnya Zoe diare dan demam. Bukan karena mereka yang tidak mau merakyat, melainkan hanya mengantisipasi agar kejadian itu tak terulang lagi.

"Padahal kan lebih murah plus enak di alun-alun" gerutu Zoe dengan mengerucutkan bibirnya.

"Gimana kalau penjualnya yang kesini, terus masakin kamu pakai bahan-bahan dirumah?" tawar Brian yang langsung mendapat anggukan dari Zoe.

"Ihhh mauu"

"Eumm enggak jadi deh" sambung Zoe setelah mengingat ucapan sahabatnya.

Flashback.

"Gila, kemarin gue makan sate di alun-alun sama Aron enak banget cuyy" ucap Nancy kepada para sahabatnya. Wajahnya yang tersenyum seraya memikirkan kejadian tadi malam membuat ke-tiga sahabatnya mengernyit bingung.

"Apa bedanya sama makan sate di restoran?" tanya Zoe setelah beberapa saat terdiam.

"Beda banget lah Zoe. Suasana alun-alun yang ramai terus emang karena rasa satenya yang enak menambah sensasi yang uhh romantis" jelas Nancy dengan wajah mendongak lalu tersenyum.

"Pokoknya lo harus nyoba sih kesana sama twins!" sambung Nancy dengan excited.

"Iyadeh nanti" ucap Zoe sedikit ragu. Pasalnya keluarganya melarang Zoe jajan di pinggir jalan karena takut Zoe sakit setelahnya.

Belinda menepuk bahu Zoe pelan "romantis menurut Nancy belum tentu romantis menurut lo Zoe, jadi gak usah terlalu dipaksain buat kesana" ujar Belinda tahu akan fikiran Zoe.

"Iya, kalau menurut gue sih romantis itu jalan berdua sambil pelukan terus-" ucapan Anin terpotong saat Belinda dan Nancy menatapnya dengan tajam.

"Hehe tahulah kalian kalau gue suka yang ehm berbau dewasa" kekeh Anin cengengesan.

"Dasar otak mesum" umpat Belinda menggelengkan kepalanya.

Flashback off.

"Kenapa Zoe?" tanya Brian yang merasa janggal dengan sikap Zoe yang awalnya begitu excited langsung murung.

UNGEZOGENES MÄDCHEN [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang