CHAPTER || 51

1K 51 5
                                    

Jangan lupa masukan cerita ini di perpus kalian.

Kalian nemu cerita ini dimana?

Dari sosial media kah? Atau dari rekomendasi teman?

Buat kalian yang belum tahu akun media sosial aku
☞ Akun tik-tok: @fiksiauthor
☞ Akun Ig : @fiksiauthor

Kalian juga bisa follow akun Ig utama aku ☞ @fatalwyna

Jangan lupa tinggalkan jejak vote and comen!!!!

Tandai typo...
Satu vote kalian sangat berarti bagi author 😘😘

Happy reading!!!!

✧🖤✧

Hari ini Zoe ke sekolah dengan diantar oleh Abangnya. Zoe kembali menjalankan aktivitasnya seperti biasa. Ia tak akan menceritakan masalahnya kepada siapapun. Ia tak ingin para sahabatnya juga kecewa dan berakhir menjauhinya seperti Mommy-nya yang masih kecewa.

"Nanti kalau pulang kabarin Abang" ucap Xavion menatap wajah Zoe lembut.

"Biasanya juga Abang selalu sibuk, apa lagi akhir-akhir ini" gerutu Zoe membuat Xavion tersenyum tipis.

"Untuk saat ini, Abang yang antar-jemput kamu"

"Iya"

"Jangan lupa nungguinnya dikelas aja, jangan didepan gerbang" ucap Xavion lagi yang hanya diangguki oleh Zoe.

"Jangan bandel" ujar Xavion membuat Zoe menatap abangnya sinis.

Brak!

Zoe menutup pintu mobil dengan kencang, sedangkan didalam sana, Xavion terkekeh melihat wajah kesal sang adek.

"Zoe"

Zoe menoleh sekilas, lalu kembali melanjutkan langkahnya kala melihat wajah orang yang memanggilnya.

"Maafin gue yah, kemarin gue gak bisa bantu lo" ucap Alva dengan sendu.

"Sure"

"Terus gimana ke-"

"Stop urusin hidup gue Al, gue tahu yah sekarang. Lo tahu semua hidup gue, karena Niel yang kasih tahu kan?" cerca Zoe membuat Alva bungkam.

"Nathaniel King Arcer, panglima tempur silent tiger? benar?" kekeh Zoe dengan sinis.

"So-sorry Zoe, gue gak bermaksud"

"Udah deh, mending lo jauhan dari gue. Lo kan udah punya tunangan, ntar dikira gue pelakor lagi" sinis Zoe dengan tatapan tajamnya.

"Kita bisa kan sahabatan? plis jangan jauhin gue kayak gini" mohon Alva membuat Zoe berdecak dalam hati.

"Tolol! udah gue bilangin berapa kali!? kalau kayak gitu caranya, gue akan susah move on anjing!" sentak Zoe dengan wajah datarnya. Rasanya malas sekali ia meladeni Alva, membuat hatinya semakin sakit.

"Dasar goblok!" umpat Zoe sebelum akhirnya meninggalkan Alva selera diri.

"Gue juga gak pengen gini Zoe, gue kira lo akan semangatin gue setelah mendengar alasan gue mau dijodohin sama Cecil" gumam Alva lirih, menatap sendu kepergian Zoe.

UNGEZOGENES MÄDCHEN [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang