Suasana ruang tamu di rumah Chaeryeong hening. Tidak ada yang berbicara, di hadapan mereka ada beberapa gorengan, semangkuk besar es buah dan satu kotak kurma.
"Ngapain lo buka di sini?" tanya Nakyung pada Renjun.
Renjun menoleh ke arahnya. "Nggak boleh? Gue diusir?"
"Iya!" Nakyung melotot.
"Hidih." Yang lebih tua mendorong dahi Nakyung.
"HELLAW!"
"Aigo kamjagiya!" Nakyung berseru.
Mereka melihat Winter yang baru masuk sambil membawa kresek.
"Eh, ada Kak Juna. Ngapain di sini?" Cewek itu duduk di samping Chaeryeong.
"Jenguk Senna."
"Ohh ..." Setelahnya Winter mengobrol dengan Chaeryeong.
Allahu Akbar Allahu Akbar!
"Alhamdulilah!" Sunoo berseru. "Ayo berdoa."
"Dipimpin oleh sesepuh, monggo."
"Siapa sesepuh di sini?"
Winter menunjuk Renjun dan Nakyung dengan dagunya. "Tuh. Tuaan Kak Juna ato Kak Sen?"
"Juna, dia lair Maret."
"Okeii, doa dipimpin oleh Kak Juna!"
"Berdoa sesuai keyakinan masing-masing-"
"Mon maap nyela, kita semua kan Islam."
"Oh iya." Renjun cengengesan. "Berdoa dimulai."
Setelah berdoa, mereka pun mulai minum dan makan. Termasuk Winter yang masih kedatangan tamu.
***
"Assalamualaikum! Arleeeyy~ gue dateng nih!"
"Waalaikumsalam. Kalo nyari Kak Sen orangnya lagi di kamar mandi."
Tak lama kemudian terlihatlah Lia yang memasuki ruang tengah. Dia melihat Sunoo yang rebutan remote TV dengan Winter, Chaeryeong yang bermain ponsel dan ...
"Loh, Juna di sini?"
Renjun tersenyum. "Halo."
Tok, tok, tok!
Sepertinya ada tamu lagi.
Bedanya tamu ini lebih sopan dibanding para sepupu yang biasanya nyelonong masuk tanpa aba-aba.
Jadi dapat dipastikan ini bukan Minho.
"Bukain gih, Na." suruh Winter.
"Gue udah terlanjur duduk." kata Lia sambil cepat-cepat duduk di sofa.
Winter berdecih. "Lo aja deh, Se."
"Apaan." Sunoo merebut remote. "Lo aja!"
"Gue aja, deh." Chaeryeong berdiri kemudian pergi untuk membukakan pintu. Beberapa saat setelahnya dia kembali dengan seseorang di belakangnya.
Renjun yang melihat orang itu saling berpandangan tajam. Merekapun bertelepati.
Ngapain lo di sini?
Lah, suka-suka gue dong.
Lo tau rumah Arley?
Tau, lah. Gue pernah nganter Senna ke sini.
Nganter Senna dalam rangka apa?
Kepo banget. Jeno memasang wajah meledek pada Renjun. Cowok itu duduk di sofa setelah dipersilahkan Chaeryeong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepupu
FanfictionCuma cerita sehari-hari Minho, Nakyung, Lia, Winter, Chaeryeong dan Sunoo sebagai sepupu. Juga tentang kehidupan asmara keenamnya. lokal!au