Lia menatap adiknya yang sedang terbaring sambil melihat langit-langit kamarnya.
"Kenapa lo?" tanyanya.
Winter menghela napas sejenak. "Bosen ... Arley udah pergi KKN, gue jadi nggak ada temen main."
"Kenapa nggak daftar KKN sekalian?"
"Ish! Ngejek lo?!" pekik Winter. Ia melempar bantal ke arah Lia.
Lia tertawa.
Yah ... alasan kenapa Winter tidak mendaftar KKN tahun ini adalah karena SKS Winter kurang. Jadinya Winter baru bisa mendaftar KKN tahun depan.
"Makanya, yang rajin, dong."
"Lo juga yang rajin skripsinya. Udah tua kok nggak lulus-lulus."
Tepat setelah mengatakannya, bantal yang tadinya dilempar Winter kini mendarat dengan mulus di kepala Winter.
"Aduh!"
"Awas aja lo. Kalo lo lebih lama skripsiannya daripada gue, gue ketawain sampe mampus!"
Winter bergidik.
Lia ini serem amat ...
***
"Arley kok nggak bisa dihubungi, ya?" gumam Nakyung. Ia sudah mencoba untuk menelepon Chaeryeong, namun hasilnya nihil. Sambungan teleponnya saja tidak berdering.
"Di sana susah sinyal, Kak." sahut Winter.
Oh, saat ini mereka para sepupu sedang berkumpul di kantin yang berada di antara gedung Sastra dan Psikologi. Hanya Minho yang tidak datang, lelaki itu sedang bekerja keras agar menjadi orang kaya.
Lia menatap Sunoo yang terlihat tidak memiliki semangat hidup. "Lo kenapa, Se?" tanyanya.
"Capek, Kak ..." gumam Sunoo tidak jelas. "Tugas kuliah makin ke sini malah makin ke sana."
Winter yang prihatin pun menepuk-nepuk kepala Sunoo dengan lembut. "Dinikmati aja, Se. Lo belom ngerasain jadi mahasiswa semester menengah ke akhir kayak gue."
"Kangen Kak Arley ..." imbuh Sunoo.
Terhitung sudah ada sekitar dua minggu semenjak Chaeryeong pergi KKN, dan ya ... kehidupan Sunoo begitu-begitu saja.
Nakyung meletakkan ponselnya, ia sudah menyerah untuk menghubungi Chaeryeong. Karena berapa kali ia menelepon, hasilnya tetap sama. Sambungannya terus memanggil, tidak berdering. Tangannya menopang dagu. "Kenapa nggak nyoba ke sana aja? Kan boleh, tuh, kalo mau ke sana."
"Ke sana sama siapa?"
"Ayo sama gue!" ajak Winter bersemangat.
"Bilang aja lo pengen refreshing, Win." sahut Lia malas. "Waktu gue KKN dulu, lo nggak jenguk gue, tuh."
"Loh, ngapain juga jenguk lo?"
"Asem."
"Jadi ... gimana, Se?"
Sunoo menimang-nimang. "Gue takut ganggu Kak Arley,"
"Halah, ngapain takut, sih? Biasanya nggak pedulian, tuh."
Ting!
Lia membuka ponselnya ketika mendengar notifikasi. Keningnya mengernyit ketika melihat satu pesan yang masuk dari Jisung.
aji—psi'25 temennya arley
| na
| lo sama sean nggak?kenapa, ji? |
| anu
| ada masalah di siniterus? |
| ayahnya arley sama temennya
yang kalo nggak salah namanya
kenan tiba-tiba ketemu sama
arley. sekarang arley demam,
sering ngigau sean mulu
| sean bisa suruh ke sini, nggak?
demamnya arley nggak turun-
turun dari dua hari yang lalu
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepupu
FanfictionCuma cerita sehari-hari Minho, Nakyung, Lia, Winter, Chaeryeong dan Sunoo sebagai sepupu. Juga tentang kehidupan asmara keenamnya. lokal!au