11 - masa lalu biarlah masa lalu

103 16 0
                                    

Chaeryeong baru saja bernapas lega ketika mendengar dosen berujar jika mata kuliah siang hari ini sudah selesai. Namun kemudian ia harus menahan napas kala melihat Taehyun yang berada di hadapannya.

"Bisa ngomong sebentar, Acha?"

Argh, kenapa Taehyun memanggilnya dengan sebutan saat mereka masih berpacaran, sih?

"Nggak." Chaeryeong baru saja akan pergi saat pergelangan tangannya dicengkeram kuat oleh sang mantan.

"Kak Acha, sekali aja dengerin aku bisa? Dengerin kenapa-"

"Kenapa lo bisa pacaran sama gue? Iya? Karena lo main TOD sama temen lo dan dapet dare buat pacaran sama gue. Iya, kan?"

Taehyun terkejut.

Bagaimana bisa Chaeryeong tahu hal itu?

"Iya, tapi Kak-"

"Tapi apa lagi? Kita itu dua manusia yang seharusnya nggak pernah berada pada satu hubungan, Ata."

Ega Atara Wijaya, Chaeryeong berbisik dalam hati. Kita seharusnya nggak pernah jatuh pada lubang yang sama.

"Dengerin aku dulu, Kak!" Taehyun berteriak frustasi. "Kita cari tempat yang enak buat ngobrol dulu, ya? Ngga enak kalo diliatin orang."

Jadi begitulah ceritanya bagaimana Taehyun dan Chaeryeong berada di salah satu kafe yang sering Taehyun datangi.

"Cepetan. Gue harus nganter Wina ke toko elektronik."

Taehyun yang awalnya menatap Chaeryeong tanpa berkedip akhirnya berkedip. "Aku minta maaf kalo selama ini Kakak ngiranya Kakak itu mainan. Tapi nggak, Kak."

Jeda yang cukup lama hingga akhirnya Taehyun kembali berbicara.

"Aku sebenernya udah lama suka sama Kakak. Dan temen-temenku juga tau. Makanya waktu main TOD, mereka ngasih dare ke aku buat pacaran sama Kakak."

Lalu kenapa Chaeryeong menjadi selingkuhan Taehyun?

"Soal Kakak yang jadi selingkuhan ..." Taehyun menegak minumannya. "Aku sebenernya ngga sayang sama pacar aku dulu, seriusan. Tapi aku nggak bisa putus dari dia secara tiba-tiba karena dia punya fisik yang lemah. Aku takut kalo dia tiba-tiba ngedrop waktu aku minta putus dari dia."

"Tapi itu ngga menampik fakta kalo dulu gue selingkuhan lo."

"Iya, emang." Sang cowok menjilat bibirnya. "Tapi aku sayangnya sama Kakak."

"Gue nggak peduli lagi, Ga." Chaeryeong berdiri. "Masa lalu ya masa lalu. Kita emang ngga ditakdirkan buat bersama, kenapa lo bersikeras? Berjuang sendirian itu sakit, Ega."

"Kak Acha-"

"Cukup." Chaeryeong menyampirkan tas di pundaknya. "Gue udah dengerin penjelasan dari lo. Sekarang waktunya gue buat pergi."

Karena gue nggak mau jatuh untuk yang kedua kalinya.

***

kak ino 🐱💞

kak reno, bisa jemput |
  ngga? 

| jemput di mana?

di kampus, kayak |
  biasanya 

| oke. tapi gue gak
  bisa lama-lama
| ada acara sama
  sepupu 

iya. nggak lama kok |

| otw

Minju menatap ponselnya lama kemudian memasukkan benda pipih itu ke dalam tasnya.

Menghela napas pelan kemudian menatap langit sore yang terlihat cerah.

SepupuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang