9 - pencarian adik kembar reno

116 15 0
                                    

Minho sedang berguling-guling di kasurnya.

Dia benar-benar bosan.

Jadi pengangguran ternyata tidak enak. Minho mau jadi idol saja.

Drrt!

Cowok itu mengambil ponselnya yang berdering. Ada telepon dari temannya.

"Moshi-moshi?"

"Ara-ara kimochi."

"Yeu si bambang." Minho mendengkus. "Ngapain nelpon, Mio?"

"Lo kenal sama Abim, tetangganya sepupu saudara angkat lo?"

"Sepupu gue yang mana ..."

"Si Arley."

"Ohh ... Abim, ya? Kayak pernah denger. Kenapa?"

"Kata Dika, si Abim punya adek. Nah, adeknya punya dua temen, mereka kembar."

"Iya ... terus?"

Moonbin berdecak dari seberang. "Katanya pengen nyari adek lo, gimana sih?!"

"Ya kan anak kembar nggak cuma adek gue!" Minho ikutan ngegas.

Sebenarnya ... waktu Minho diadopsi oleh keluarga Lia, dia masih duduk di bangku SMP. Dia tidak sempat bertukar nomor dengan adik kembarnya yang kala itu masih duduk di bangku SD —belum memiliki ponsel.

Dan sampai saat ini, Minho masih mencari kedua adiknya.

Dibantu oleh Moonbin.

Kenapa tidak bertanya pada orangtua angkatnya?

Minho sungkan.

"Siapa tau si kembar itu adek lo, Ren. Positif sinting napa?!"

"Positif thinking, goblok."

Moonbin cuma haha-hehe. "Adeknya si Abim itu Febru. Coba deh tanya ke Arley."

"Okay. Makasih infonya, Mi."

"Jangan panggil gue Mi!"

"Terus apa? Motor Mio?"

"Bodo amat anjir. Nama gue Sammio, ya. Panggil Sam aja."

"Namanya terlalu keren buat orang buluk kayak lo."

"Asem!"

Tut.

Minho memutuskan sambungan telepon secara sepihak. Dapat dipastikan bahwa Moonbin sekarang sedang mengumpati Minho.

***

"Arley!" Minho berlari mendekati Chaeryeong yang berada di kantin.

Iya, sekarang dia berada di kampus Fakultas Ilmu Budaya. Tadi habis mengantarkan Minju yang kuliah di sastra Korea. Dan kebetulan melihat Chaeryeong yang ada di kantin FIB.

Mungkin habis nganterin Sean.

Chaeryeong menoleh. Mendapati Minho yang sekarang sudah berada di sampingnya. "Kenapa?"

Minho duduk di depan Chaeryeong. "Sendiri aja? Wina sama Sean mana?"

"Ada kelas."

"Ohh." Yang tertua mengulum bibirnya. "Lo kenal Abim?" Setelah mengatakan itu, Minho merutuki dirinya.

Kan Changbin itu tetangga Chaeryeong, pastilah sepupunya itu kenal.

"Kenapa?"

"Adeknya Abim, Febru."

"Ya?"

"Dia punya temen kembar?"

Chaeryeong mengernyit. "Gue gak tau? Jarang main sama Febru." Jeda sejenak. "Tapi Febru punya temen, dua. Nggak terlalu mirip, sih. Mereka sering jalan bareng."

SepupuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang