Besok lebaran!
Sedari tadi Nakyung dan Sunoo berteriak-teriak tidak jelas di dalam rumah. Membuat Chaeryeong ingin mengusir mereka.
"Lebaran yeeeyy!" Sunoo kembali berteriak. Tak lama setelah itu datanglah bantal sofa melayang yang menghantam pipinya. "Aduh! Kak Arley!"
"Berisik!"
Sunoo cemberut. Dia mencari-cari eksistensi Nakyung dan mendapati jika sepupunya itu sedang membereskan pakaiannya. "Mau ke mana Kak Sen?"
"Beres-beres biasanya mau ngapain, Se?"
"Pulang?"
Nakyung mengangguk. "Besok udah lebaran, gue mau pulkam."
"Perlu dianterin gak?"
"Eh, jangan ..." Nakyung berbalik. "Ayah sama Mama kan ... lo tau sendiri." Dia berujar tidak enak. "Lagian gue udah beli tiket."
Sunoo paham. Cowok itu tersenyum kemudian mengangguk. "Beli tiket apa?"
"Kereta. Mau lo anterin ke stasiun?"
"Boleh. Nanti gue bilang Kak Arley."
***
Sorenya mereka ke rumah keluarga Genora.
"Gila ... rumahnya gede!" pekik Sunoo.
Memang mereka sering ke sini, tapi cowok itu tetap norak melihat rumah keluarga Genora.
"Eh udah dateng ..." ujar Minho yang baru datang dengan motor kesayangan masuk ke halaman rumah. "Ayo masuk." Dia memarkirkan motornya.
"Selesai uji coba, Mas?"
"Yoi. Banyak yang cakep di sana."
"Idih-idih. Kapan-kapan ajak gue ke sana, ya." kata Sunoo.
"Nyeh ni bocah."
Keempatnya pun masuk. Mendapati Lia dan Winter yang sedang beradu argumen.
"Tapi kan lebih bagus ada dress code!" kata yang lebih muda.
"Nggak mau! Ogah kembaran sama lo!" Yang lebih tua menatap sinis Winter.
"Tapi kenyataannya kalian kembaran." Ucapan Sunoo membuat kembar Genora menoleh.
"Eh udah pada dateng ..." Lia mendadak jadi softie.
Winter udah mau misuh-misuh dalam hati kalo saja cewek itu tidak ingat jika dia sudah bersuci dan mengikuti puasa Ramadhan. Hilih, pas sama gue aja kasar. Pas sama yang lain soptie gitu. #savewina #justiceforwina #winalivematters.
"Mau bukber lagi?" tawar Nakyung. Cewek itu sudah menguasai sofa milik keluarga Genora.
"Boleh, deh. Mau beli atau masak? Di rumah nggak ada tepung soalnya."
"Beli aja, deh. Nggak keburu kalo jam segini bikin." kata Chaeryeong setelah melihat jam.
Sudah pukul 16.50.
"Bikin sop buah aja!" usul Winter dengan semangat.
"Sop buah terus. Gue sebenernya mblenger minum sop buah tiap bukber." curhat yang paling muda.
"Ya udah nggak usah minum sop buah. Jatahnya Sean buat sop buah diilangin, ya!" Minho menyahuti.
"Ehh mana bisa gitu!" serobot Sunoo. "Ada susu tawar sama buah-buahan?"
"Buah sih ada. Yang nggak ada susu tawar."
"Ya udah bagi tugas aja."
Minho, Lia dan Chaeryeong bertugas membeli gorengan juga susu tawar. Sementara tiga yang lain sedang berjuang memotong buah-buahan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sepupu
FanfictionCuma cerita sehari-hari Minho, Nakyung, Lia, Winter, Chaeryeong dan Sunoo sebagai sepupu. Juga tentang kehidupan asmara keenamnya. lokal!au