Winter sedang makan bakso dengan santuy di ruang makan ketika tiba-tiba Lia berteriak.
Untung saja mamanya sedang pergi, kalau tidak, pasti Lia akan dimarahi.
"Kenapa sih, Na? Berisik tahu nggak?" ketus Winter yang baru saja tersedak karena mendengarkan teriakan Lia.
"Win! Lo tahu?! Arley masuk berita, anjir!"
"HAH? APAA??" pekik Winter terkejut. Ia segera meninggalkan baksonya dan dengan kecepatan kilat mendatangi Lia yang rupanya berada di ruang tengah. "Mana mana??"
"Lihat, nih!" Lia menyodorkan layar ponselnya, membiarkan sang adik untuk membaca berita yang ada.
Apa beritanya?
Ekhem, rahasia. Kalo disebar di sini malah jadi spoiler buat cerita sebelah 🙏🏻
"Gila, ini beneran? Wahhh ... warga desanya ngeri banget, gilak!"
"Iya, kan?!" pekik Lia. "Masa iya demi posko anak-anak KKN, sampe harus—"
Piiipp!
***
Tok, tok, tok, tok!!
Suara ketukan pintu yang tidak santai membuat Sunoo berdecak dan bersumpah akan menendang orang yang melakukannya.
"Santai dong, ah! Ngetuk pintu kayak mau nagih utang aja!" semprot Sunoo pada seseorang yang mengetuk pintu dengan tidak santai.
Itu Nakyung.
"Ada berita besar, anjir. Lo dah baca berita belom??"
Kening Sunoo mengernyit. "Berita apaan?"
"Menyangkut Arley inii!"
"Hah? Apaan, sih?!"
Nakyung tak menjawab, cewek itu malah menarik tangan Sunoo untuk mengikutinya menuju ruang tengah. Setelahnya, barulah ia menyodorkan ponselnya. "Tuh! Baca!"
Mata Sunoo secara perlahan-lahan membaca apa yang tertera di sana. Dan sedetik kemudian, ia berteriak kaget. "ANJENK?! KOK BISA? TERUS KEADAANNYA KAK ARLEY GIMANA??"
"Nah, itu," Nakyung mengambil kembali ponselnya. "Gue juga kurang tahu. Tapi, kalo kata Ina, Arley harusnya dari kemaren udah pulang."
Mendengarnya membuat Sunoo jadi gelisah. "Tapi dari kemaren nggak ada yang ke sini? Kak Arley juga dari kemaren gue chat nggak dibales-bales." katanya khawatir. "Kak Sennn, ini gimana??"
Nada suara Sunoo yang mulai bergetar membuat Nakyung tak tega dan segera memeluk Sunoo. "Tenang aja, semua pasti baik-baik aja. Arley itu kuat, lo tahu itu, kan?"
Sunoo mengangguk pelan.
"Arley bakal baik-baik aja. Di sana, dia bareng temen-temennya. Gue kenal beberapa dari mereka. Mereka baik dan bertanggungjawab, pasti mereka bisa jaga satu sama lain. Lo jangan khawatir, ya? Kita tetep tunggu kepulangannya Arley," Nakyung melepas pelukannya dan menghapus air mata yang sudah membasahi pipi Sunoo. "Mungkin, Arley belum pulang karena masalah ini belum selesai. Apalagi kasus itu baru mulai penyelidikan, kan? Dia pasti harus di sana buat bantu kepolisian."
Sunoo mengangguk pelan.
Benar, pasti kakaknya baik-baik saja. Chaeryeong itu perempuan yang kuat, kan?
***
"No, ini Arley sepupu lo bukan?"
Saat itu, Minho sedang makan siang bersama dengan Sakura di kantin perusahaan. Minho yang mendengar suara Sakura segera menoleh ke arahnya. "Mana?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Sepupu
FanfictionCuma cerita sehari-hari Minho, Nakyung, Lia, Winter, Chaeryeong dan Sunoo sebagai sepupu. Juga tentang kehidupan asmara keenamnya. lokal!au