Semua ini bermula ketika Chaeryeong mendapatkan pesan dari Changbin yang berisi,
bang abim 🚶🏻💨
| arleeeyy
| nama lo gue tulis di panitia
lomba Agustusan desa, yaa!
| 🥰🥰heh |
kok nggak bilang-bilang dulu || kalo gue bilang ntar lo
nggak mau ikut😑☺️ |
masalahnya gue lagi di luar |
kota, kocak| lOHHH
| KOK NGGAK BILANG?!ya mana gue tau lo bakalan |
nulis nama gue buat jadi
panitia lomba di desa!?| anggota karang taruna yang
ngusulin nama lo sama sean,
jadi gue tulis aja dah
| terus gimana nih, ar..😑 |
lomba di desa jam berapa |
sama hari apa?| minggu setelah tanggal 17,
kayak taun-taun kemaren
| jamnya dari pagi. buat tepatnya
belum pasti, kita belum rapat
koordinasi seluruh panitiayaudah deh |
apa boleh buat || terus lo pulang rencana
kapan, ar?rencana hari sabtu |
tapi gara-gara lo gue harus |
pulang lebih awal| duhh arrr maaf bangettt
| gue nggak tau kalo lo lagi
di luar kotagapapa |
lain kali izin dulu, biar nggak |
kayak gitu kejadiannya| siappp
| sekali lagi maaf, arsantai |
"Seaaann!"
Tidak perlu menunggu lama, Chaeryeong sudah melihat kepala Sunoo yang menyembul dari balik pintu. "Kenapa, Kak?"
Haruto yang kala itu sedang bermain dengan Sunoo juga ikut-ikutan menyembulkan kepalanya di belakang sang sepupu.
Iya, benar sekali. Chaeryeong berada di luar kota karena diajak Junkyu untuk menginap di rumahnya. Di rumah keluarga Junkyu, bukan di rumah kakek nenek mereka.
"Ini Bang Abim barusan ngechat gue, katanya nama lo sama nama gue didaftarin jadi panitia lomba Agustusan di desa."
"Anjir?!" seru Sunoo tidak terima. Ia sesegera mungkin untuk berjalan mendekati Chaeryeong. "Maksudnya Bang Abim apaan, dah? Sebelumnya udah izin ke lo, Kak?"
"Belum. Katanya kalo izin dulu ke gue kitanya nggak mau ikut,"
Haruto jadi kasihan melihat wajah frustasi milik Chaeryeong dan Sunoo. "Terus lo gimana, Kak? 17 Agustus sepuluh hari lagi."
Chaeryeong menatap wajah Sunoo. "Mau pulang sekarang?"
"Tapi kita baru aja nyampe dua hari yang lalu.." kata Sunoo sedih. "Gue belum puas main di sini,"
"Oh! Bentar, gue ke Mas Ikhsan dulu," kata Haruto dan cowok itu segera menghilang dari pandangan.
"Kalo nggak mau nggak apa-apa, ntar gue omongin lagi ke Bang Abim biar nama gue aja yang ditulis." tawar Chaeryeong.
"Nggak solid itu namanya," balas Sunoo. "Lo ikut, gue juga ikut."
Mendengarnya membuat Chaeryeong tersenyum.
"Gue udah nanya Mas Ikhsan!" seru Haruto yang tiba-tiba muncul.
"Anjing! Kayak setan aja, sih, lo!" gerutu Sunoo sambil memukuli bahu Haruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepupu
FanfictionCuma cerita sehari-hari Minho, Nakyung, Lia, Winter, Chaeryeong dan Sunoo sebagai sepupu. Juga tentang kehidupan asmara keenamnya. lokal!au