7

2.6K 199 1
                                    

"Aku sudah memutuskan.", ucap Lisa pada seseorang di seberang sana.

"Bisakah kita bertemu? Apa aku perlu ke mansionmu?", tanya Jongki yang langsung mendapat penolakan Lisa.

"Aku belum pulang sampai sekarang. Tidak bisakah kita berbicara lewat telepon?", ucap Lisa yang mengundang rasa penasaran Jongki. Pria itu tahu jika Gongyo adalah tipikal ayah yang sangat menyayangi buah hatinya. Bahkan ia lebih menomor satukan keluarganya dibanding pekerjaan. Sangat janggal rasanya jika Gongyo tidak panik saat putrinya belum pulang berhari-hari.

"Apakah appamu tidak mencarimu?", pertanyaan Gongyo mampu membuat Lisa tertawa hambar.

"Dimana kita akan bertemu, ahjussi?", tanya Lisa mengalihkan perhatian.

Jika mereka membicarakan hal ini di cafe, Jongki takut pembicaraan mereka bocor ke oknum lain.

"Kita bisa bertemu di kantorku. Aku akan mengirimkan alamatnya."

Sebuah restaurant mewah merupakan tempat Jennie saat ini. 2 botol wine sudah ia habiskan. Mulutnya bahkan tidak henti-hentinya merancau. Saat ia hendak mengambil botol ketiga, seseorang merebutnya terlebih dahulu.

"Sudahlah Jennie-ya. Aku akan mengantarmu pulang.", ucap seorang pemuda tampan yang menemani Jennie saat ini. Pemuda yang berstatus sebagai kekasih Jennie itu merupakan satu-satunya tempat Jennie berkeluh kesah. Tanpa pemuda itu, Jennie mungkin sudah melompat ke jurang saat hari pemakaman ibunya.

"Harus kemana aku pulang, Taehyung-ah? Aku sudah kehilangan sosok rumah itu.", ucap Jennie yang kembali terisak. Taehyung memutuskan untuk mengusap punggung kekasihnya. Ia tahu, saat ini Jennie tidak butuh kata-kata. Tugasnya hanyalah terus berada di sisi Jennie sampai keadaan gadis itu membaik.

"Kau masih memiliki 3 saudari yang siap menjadi rumahmu.", jawab Taehyung saat tangis kekasihnya mulai sedikit mereda. Namun Taehyung tersentak saat menyadari perubahan ekspresi Jennie.

"Maksudmu 2 saudari?", Kalimat Jennie membuat Taehyung memutuskan untuk diam. Bertanya hanya membuat situasi semakin memburuk. Lagipula kekasihnya sedang mabuk. Taehyung yakin jika Jennie hanya merancau saat ini.

"Pemandangan dari sini terlihat indah, bukan?", tanya Jongki sembari menatap pemandangan kota Seoul dari rooftop gedung miliknya. Lisa hanya mengiyakan pertanyaan pria itu. Ini bukan pertama kalinya bagi Lisa untuk melihat pemandangan seperti ini. Jangan lupakan fakta bahwa Gongyo memiliki gedung yang tidak kalah mewah.

"Jadi apa keputusanmu?", tanya Jongki yang beralih menatap Lisa sembari menyeruput kopi hangat ditangannya.

Lisa memejamkan matanya sesaat sebelum mengeluarkan kata. Ia tidak tahu apakah keputusannya merupakan keputusan terbaik atau tidak. Namun Lisa merasa hanya inilah yang bisa ia lakukan untuk menebus kematian ibunya. Rasa sakit didadanya terlalu besar, menumbuhkan dendam yang begitu mendalam pada sang pelaku.

"Aku akan membunuhnya dengan tanganku sendiri.", ucap Lisa datar namun mengandung seribu kebencian. Kalimat Lisa mampu mengundang senyum sekilas dari Jongki. Rupanya semua berjalan sesuai rencananya.

"Apa kau yakin ingin melakukannya dengan tanganmu sendiri?", tanya Jongki yang langsung mendapat anggukan yakin dari Lisa. Jongki kini memberikan selembar foto yang sama dengan yang ia berikan beberapa hari yang lalu.

Home?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang