27

1.9K 186 6
                                    

Restauran mewah merupakan tempat Bogum dan Jisoo saat ini. Rupanya Bogum telah memesan ruang vip khusus untuk mereka berdua.

"Kau ingin pesan apa?" tanya Bogum dengan senyum manisnya.

"Kau saja yang memutuskan," ucap Jisoo dengan senyum yang tak kalah manis.

"Arasseo. Roasted lobster dua, spaghetti carbonara dua, wine 2, chocolate dessert 2, vanilla puding 2, strawberry milkshake 2," kini Jisoo membelakkan matanya. Apa Bogum mengerti apa yang ia pesan? Semua yang Bogum pesan merupakan menu termahal di restaurant ini. Padahal Jisoo sengaja menyerahkan pesanannya pada Bogum agar pemuda itu bisa menyesuaikan dengan dompetnya.

"Apakah tidak terlalu banyak?" tanya Jisoo khawatir.

"Kau tidak harus menghabiskannya," jawab Bogum santai sembari tersenyum ramah. Jisoo hanya mengangguk pasrah. Jisoo tidak ingin memaksa Bogum untuk mengurangi pesanannya. Jisoo takut tingkahnya malah menyinggung pria itu.

Namun disela-sela perbincangan mereka, nada dering mampu membuyarkan semuanya. Bogum sontak merogoh ponsel miliknya dari kantong celananya.

"Aku permisi sebentar," ucap Bogum yang langsung mendapat anggukan dari Jisoo. Pemuda itupun langsung bangkit dari tempatnya dan bergegas menuju toilet untuk menjawab telepon itu. Tidak mungkin ia menjawab panggilan itu dihadapan Jisoo. Apalagi yang menghubunginya saat ini adalah anak buahnya.

"Yeoboseyo," sapa Bogum membuka percakapan.

"Tuan, saya bisa menebak dari nada bicara anda bahwa anda tengah berada dimood yang baik. Saya ingin melaporkan sesuatu yang cukup penting, namun dapat dipastikan ini dapat merusak mood anda," Bogum terdiam. Dari kalimat bawahannya, Bogum yakin ada masalah serius yang melanda dirinya.

"Katakan saja," ucap Bogum dengan nada yang kembali datar. Bagaimanapun Bogum tetap harus menghadapinya meskipun hal ini akan merusak hari indahnya.

"Ada seseorang yang menerobos gudang kita," sebuah pukulan berhasil melayang pada tembok toilet. Bahkan darah mulai bercucuran dari punggung tangan pemuda itu.

"BAGAIMANA BISA?" teriak Bogum mengabaikan dirinya yang sudah menjadi pusat perhatian di dalam toilet.

"Maafkan kami, tuan.. Tapi kami sudah menemukan pelakunya," Bogum kini menarik nafas dalam-dalam sebelum melontarkan kalimatnya.

"Tangkap dia dan bawa dia ke gudang. Aku akan datang setelah selesai dengan urusanku."

Sambungan terputus. Bogum kini menatap pantulan dirinya dikaca dan membasuh wajahnya dengan air. Memastikan bahwa wajahnya tetap tampan dihadapan Jisoo.

Rosè tengah menatap berkas-berkas dihadapannya tatkala bel pintu hotel berbunyi. Jennie yang berada di ruang TV sontak berinisiatif untuk mengintip dari lubang pintu.

"Chaeyoung-ah, kenapa banyak pria berbadan kekar disini?" tanya Jennie heran setelah mengintip dari lubang pintu.

"Apa mungkin staff hotel?" tanya Rosè berusaha berfikir positif. Kalimat Rosè ada benarnya. Pasalnya setiap staff di hotel berbintang yang mereka tempati selalu mengenakan pakaian formal.

"Akan kubuka," ucap Jennie sembari membuka kunci pintu hotelnya.

Dalam hitungan detik Jennie berhasil dibekap oleh pria-pria itu. Rosè yang melihat hal itu dengan mata kepalanya sendiri sontak langsung menendang salah satu pria berjas itu. Namun sayangnya kemampuan bela diri Rosè tak mampu mengalahkan 5 pria berbadan kekar. Akhirnya ia ikut tertangkap bersama Jennie.

Home?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang