36

2.6K 232 8
                                    

Lisa langsung berlari sejauh mungkin meninggalkan kakaknya yang mungkin tengah kebingungan mencarinya. Ia tak peduli apapun saat ini. Yang terpenting adalah kakaknya tidak melihat kondisinya yang jauh dari baik-baik saja. Lagipula dirinya sudah meninggalkan kunci mobilnya tergantung pada mobil yang tadi ia kendarai. Sehingga Jennie dapat pulang sendiri dengan mobil itu.

Merasa tidak kuat lagi untuk berlari, Lisa memutuskan untuk menyenderkan tubuhnya di pohon. Matanya mulai memburam bersamaan dengan sesak yang menyelimutinya. Tak membutuhkan waktu lama, kini Lisa sudah tergeletak diatas tanah.

Beruntungnya ada seseorang yang melihatnya dan langsung menelpon ambulance. Pada akhirnya gadis itu dilarikan di rumah sakit tanpa siapapun tahu.

Sedangkan diseberang sana, Jennie terlihat sangat gelisah tatkala tak mendapati adiknya didalam mobil. Emosi bahkan menyelimuti gadis itu tatkala dirinya selalu kebobolan saat menjaga Lisa. Dengan penuh amarah ia melempar obat-obatan yang telah ia beli ke sembarang arah. Namun dirinya cukup bersyukur karena Lisa meninggalkan kunci mobil, sehingga dapat mempermudah Jennie dalam pencarian Lisa.

"Kenapa kau terus-terusan membuatku menjadi kakak yang buruk?"

Rosè kini tengah mengerjakan laporan di ruang kerjanya. Gadis itu tidak enak karena sudah mengambil cuti terlalu lama. Walau cuti yang ia ambil termasuk bekerja karena pada akhirnya, liburannya di Italia ia gunakan untuk memata-matai Bogum.

"Ada kasus baru," ucap Jaehyun sembari memberikan setumpuk berkas pada Rosè.

"Ada yang unik dari kasus ini," lanjut Jaehyun sembari menatap berkas-berkas dihadapannya.

"Orang ini selalu menggunakan topeng tiap melakukan kejahatan, jadi akan sulit untuk mengidentifikasi identitasnya," lanjut Jaehyun sembari menunjuk berkas-berkas dihadapannya.

Kini Rosè mulai membuka lembar demi lembar halaman pada berkas-berkas itu, "Dia berdarah Korea tapi berbuat jahat di Italia?"

Jaehyun menganggukan kepalanya mantap, "Lantas bagaimana jika dia sudah mengganti kewarganegaraannya?"

Pertanyaan Rosè membuat Jaehyun nampak berfikir sejenak. Kalimat Rosè ada benarnya juga. Jika oranng itu sudah mengganti kewarganegaraannya, maka mereka tidak memiliki kuasa apapun untuk menangkapnya.

"Tapi seseorang melaporkannya pagi ini," kini Rosè nampak berfikir.

"Bawa pelapor itu kesini," perintah Rosè yang langsung dituruti oleh Jaehyun. Setelah membaca lembaran berkas-berkas kejahatan dari orang tersebut, kini Rosè bergidik ngeri.

"Orang ini adalah monster."

Dengan kepala berdenyut, Lisa berusaha terbangun dari brankarnya. Saat ini dirinya tinggal seorang diri di ruang rawat. Namun hal itu membuat Lisa dapat menghembuskan nafasnya lega. Berarti tidak ada yang mengetahui mengenai keberadaannya.

Kini Lisa beralih melihat jam dinding. Waktu sudah menunjukan pukul 11 malam. Berarti ia pingsan kurang lebih 12 jam hari ini. 

Dengan sisa tenaganya, ia mencopoti satu persatu infus ditangannya. Sampai tiba-tiba seorang perawat melihat aksinya dan langsung berhambur kearah Lisa untuk mencegah aksi gadis itu.

"Kau belum boleh pulang, nona. Kondisimu belum stabil," ucap perawat itu sembari mencekal tangan Lisa yang sibuk mencabuti infus ditangannya sendiri.

"Aku yang memutuskan. Kau tidak perlu khawatir aku kabur, aku akan membayar biaya perawatanku," ucap Lisa sembari menatap perawat itu datar.

Home?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang