28

2K 220 10
                                    

"Eunwoo!" panggil Lisa setelah menemukan pemuda itu yang kini tengah bersembunyi.

"Penjagaannya terlalu ketat!" ucap Eunwoo dengan nada sedikit panik.

"Jangan khawatir, aku mengirim jauh lebih banyak orang," setelah Lisa menyelesaikan kalimatnya, segerombolan pria berbadan kekar datang.

"Terobos gudang itu," perintah Lisa tegas yang langsung dilaksanakan oleh pria-pria berbadan kekar itu. Tak butuh waktu lama, Lisa dan Eunwoo berhasil menerobos penjagaan gudang milik Bogum. Para bawahan Lisa berhasil melumpuhkan bawahan Bogum hingga mereka berdua berhasil masuk.

"Kau urus saja ekornya," perintah Lisa yang langsung mendapat anggukan dari Eunwoo. Tanpa banyak basa-basi Eunwoo langsung menyerang bodyguard-bodyguard berbadan kekar yang berjaga didepan pintu ruangan tempat Bogum berada. Tak memperdulikan jumlah mereka yang jauh lebih banyak dibanding dirinya. Sedangkan Lisa memutuskan untuk langsung menerobos ruangan tempat Bogum dan kakak-kakaknya berada.

Alangkah terkejutnya Lisa setelah melihat pemandangan dihadapannya. Tangan bogum dengan kasar mencengkram wajah Rosè. Sedangkan Jennie sibuk mengumpati Bogum.

"Jauhkan tanganmu itu padanya, brengsek," ucap Lisa datar namun terdengar menusuk. Sontak seisi ruangan mengalihkan perhatian mereka pada Lisa. Sosok bertopeng yang tiba-tiba datang bak pahlawan.

"Kau lagi kau lagi," gumam Bogum sembari menghembuskan nafasnya berat.

"Kenapa kau selalu datang disaat yang tidak tepat," kini Bogum menggulung kemeja putihnya. Mempersiapkan diri untuk menyerang gadis dihadapannya. Tak peduli jika Lisa adalah seorang perempuan, bagi Bogum musuh tetaplah musuh.

Lisa tak membalas kalimat Bogum. Ia memutuskan untuk langsung melayangkan sebuah pukulan yang berhasil dihindari oleh Bogum. Sedangkan Rosè dan Jennie hanya bisa saling bertatap-tatapan. Dibalik tatapan itu, mereka memikirkan hal yang sama. Suara gadis itu sangat mirip dengan suara orang yang mereka kenal.

Baru saja hendak kembali melayangkan pukulan, tiba-tiba Bogum menodongkan sebuah pistol membuat Lisa sontak mengangkat tangannya. Sial rupanya ia kalah cepat. Aksi Bogum mampu membuat kedua gadis kim lain membelak.

"YA!" teriak Jennie yang tak bisa mengontrol dirinya. Entah kenapa dirinya tak terima gadis bertopeng itu mendapat perlakuan seperti itu. Padalah kenyataannya dirinya saja tak mengenal siapa gadis itu.

"Kau selalu saja menghalangiku. Sebenarnya siapa kau?" Pertanyaan Bogum berhasil mewakili pertanyaan Jennie dan Rosè. Sebenarnya siapa gadis itu. Meskipun sudah bersaing secara tidak sehat selama bertahun-tahun, Bogum tak pernah berhasil menemukan informasi pribadi mengenai gadis bertopeng itu.

Tak mendapat balasan apapun membuat Bogum berdecak kesal. Gadis itu tak pernah berubah hari demi hari. Tetap memiliki sikap dingin yang sangat Bogum benci.

"Kau memilih tak berbasa-basi rupanya," kini Bogum mulai menarik pelatuknya. Tak memperdulikan teriakan orang-orang disekitarnya. Ia hanya ingin semua cepat terselesaikan.

Brakk

Pintu dibanting kasar namun tak merupah fikiran Bogum untuk menembakkan pelurunya.

"Katakan selamat tinggal."

duarr

Suara tembakan berbunyi nyaring. Lisa hanya bisa memejamkan matanya seolah pasrah dengan takdir.

1

2

3

4

5

Lima detik sudah berlalu namun rasa sakit tak Lisa rasakan sama sekali. Padahal ia yakin peluru Bogum tepat sasaran. Setelah semua kejanggalan yang ia rasakan, akhirnya Lisa memberanikan diri untuk membuka matanya. Alangkah terkejutnya Lisa tatkala seorang pria sudah berdiri dihadapannya.

Home?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang