7. Hug me please

2.1K 149 7
                                        

"Kadim, gue mau nyari Aileen. Kayanya dia ga enak badan. Dari kemarin dia bilang udah ga ada latihan fisik sebelumnya jadi mungkin badannya syok karna tiba tiba latihan berat. Kalo dia mau pulang nanti gue mau ngelatih dia lagi malemnya kayanya"

"Jangan terlalu di push anak orang. Awas aja sampe sakit dia. Gue gebuk lo leva"

"Siap bang, gue duluan" kata Leva sambil berjalan keluar lapangan, dan melihat sekitar, memikirkan kemana kira kita Aileen pergi.

Leva memulai dengan berjalan ke arah toilet. Ia berjalan sendiri menuju toilet sekolah terdekat dari lapangan. Disekolahnya masih ada beberapa anak yang belum pulang sekolah ada yang mengerjakan tugas kelompok dan ada juga yang hanya bersantai santai di pinggir lapangan dan koridor.

Leva berjalan ke arah toilet, di depan toilet ada 2 orang perempuan yang sedang bercermin disana. Langsung saja Leva bertanya pada mereka, karena toilet laki laki dan perempuan mereka hanya berbatasan dengan tembok. Jadi siapa tau mereka melihat Aileen.

"Halo, gue mau nanya, kalian ada liat Aileen kesini?"

"Aileen? Yang pacar ketos itu ya?" Tanya salah satu perempuan berambut sebahu.

"Iya itu dia"

"Tadi gue liat baru masuk toilet sih, cek aja coba, kayanya toilet cowo gaada orang deh" kata temannya yang berambut ikal sepinggang.

"Sip, thanks yaa" kata Leva lalu masuk ke dalam toilet laki laki. Leva mendorong pintu toilet satu persatu mencari Aileen.

Benar kata perempuan tadi, toiletnya hanya berisi satu orang saja. Langsung saja Leva mengetok pintu toilet itu dan Aileen menjawab ketukan pintunya.

"Buka kuncinya" kata Leva dengan nada datarnya.

"Ga mau!"

"Buka atau hitungan ke 3 gue dobrak. Satu.."

Cklek

"Tukang paksa!" Kata Aileen dengan nada kesalnya.

Aileen membuka pintu kamar mandi yang ia gunakan dengan wajah dongkol yang penuh dengan air mata. Levana langsung masuk ke dalam kamar mandi yang digunakan Aileen dan menguncinya dari dalam.

Levana mendudukkan dirinya diatas toilet dan memaksa Aileen untuk duduk diatas pangkuannya.

Levana membingkai wajah Aileen dengan kedua tangannya dan menghapus air mata yang terus turun di pipi Aileen dengan ibu jadinya.

"Stt, udah jangan nangis lagi" kata Leva dengan nada lembut.

"Ng- ngga mau. Hiks, Nda suka di bentak! Hiks, Leva bentak bentak Aileen. Leva nda hiks suka Aileen." Rengek Aileen sesenggukan sambil memukul mukul dada Leva menunjukkan rasa kesalnya. Leva menghela nafasnya lalu menarik Aileen kedalam pelukannya.

"Lo marah sama gue?" Tanya Leva

"Iya! Leva bilang Aileen botol Aqua mini! HUEEEE Leva bilang hiks Aileen Alien aneh! Leva bilang ng- ngga suka Aileen!"

Levana hanya diam sambil mendengarkan ocehan Aileen dan mengelus rambut Aileen agar lebih tenang.

"Udah ya nangisnya? Ayo kita pulang sekarang."

"eung? tapi kita masih latihan" kata Aileen sambil menatap Leva dengan air mata dan ingusnya yang masih mengalir. Levana terkekeh melihatnya. Lalu mengelap air mata dan ingus Aileen dengan tangannya.

"Udah gue izinin buat pulang. Ayo pulang. Lo kesekolah sendiri?" Tanya Leva.

"Pake Grab" jawab Aileen dengan nada dan tatapan polosnya.

MellifluousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang