Aileen masuk ke dalam rumahnya dengan wajah lemas. Lampu lampu sudah di matikan,Mama dan papanya juga sudah tidur.
Aileen berjalan ke arah kamarnya dengan lunglai dan pikiran kosong. Bahkan ia tersandung anak tangga hingga jatuh terduduk.
Untungnya Aileen tidak jatuh menggelinding ke bawah.
Cklek!
Aileen menganga terkejut saat ia melihat isi kamarnya.
Di dalam kamarnya ada satu boneka Stitch berukuran besar, dan diposisikan duduk menyender pada kasurnya.
Diantara kaki Stitch tersebut ada buket yang berisi beberapa jenis bunga yang indah. Di sebelah kaki Stitch ada 3 box coklat yang Aileen sukai dan diatas box coklat tersebut ada satu kotak berwarna hitam.
"Astaga! Ini Leva? Kok bisa? Masa sih Leva?"
Aileen berjalan cepat menuju boneka Stitch tersebut. Ia membaca notes yang ada pada buket tersebut.
"Sayang, aku minta maaf, aku ga tau kalo akhirnya bakal jadi kaya gini, maafin aku ya?"
Bukanya merasa senang, Aileen malah meneteskan air matanya lagi. Ia menangis sesenggukan sambil memeluk buket bunga yang Leva berikan.
Aileen berjalan mendekati box hitam yang ada diatas tumpukan coklat tersebut, lalu membukanya.
Di dalamnya ada album foto bergambar Stitch biru kesukaan Aileen.
Aileen menaruh box hitam tersebut diatas nakas lalu membuka halaman album foto tersebut satu persatu yang penuh berisi foto foto mereka berdua.
Aileen duduk bersandar pada boneka Stitch yang Leva berikan sambil melihat satu persatu foto tersebut.
Tangis Aileen semakin kencang. Ia bahkan sampai susah bernafas karena sesenggukan dan matanya sudah tidak melihat dengan benar karena tertutup air matanya.
Setelah melihat semua foto foto mereka, Aileen mengambil HPnya lalu melakukan panggilan video dengan Leva sambil sesenggukan.
"Halo sayang" kata Leva sambil tersenyum, yang membuat tangis Aileen semakin menjadi jadi.
Sementara Leva terlihat sedang merebahkan dirinya sambil terkekeh melihat Aileen yang menangis sambil memeluk buket.
"Maaf hiks, maaf, A- hiks aileen buat Leva kumat hiks, Aileen jahatin Leva hiks. Aileen minta maaf, hiks LEVAA HIKS HIKS" Aileen bahkan sampai susah berbicara karena menangis dengan histeris.
"Aku udah ga papa kok" kata Leva sambil memainkan rambutnya.
"LEVA MAAFIN AILEEN HIKS!, LEVA JAWAB DULU!" Aileen berteriak histeris tanpa memikirkan Papa dan Mamanya yang bisa saja terbangun.
"Salahku juga buat kamu marah"
"HIKS! LEVA BELUM MAAFIN AILEEN. HIKS! AILEEN MAAF. HIKS! AILEEN MINTA HIKS! MAAF. MAAFIN AILEEN"
"Kamu nangis sampe keringetan gitu, maaf ya ga bisa hapus air mata kamu" kekeh Leva.
"AILEEN GA PEDULI. LEVA MAAFIN AILEEN HIKS! LEVA HIKS HUKUM AILEEN AJA HIKS! AILEEN JAHAT. HIKS! LEVA MAAFIN AILEEN. HIKS."
"Kamu tau? Aku cewe kuat, aku kumat ga bikin aku down seharian, tapi cuma perlu beberapa jam buat pulih" kata Leva sambil tersenyum tenang.
"Leva maaf.." Aileen terus menangis tanpa henti sambil meminta maaf.
"Aileen"
"Leva maaf"
"Beberapa hari kedepan aku mau sendiri dulu, kamu sama boneka Stitch aja ya? Kalo kamu kangen aku peluk aja boneka Stitchnya" kata Leva sambil tersenyum menatap layar HPnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mellifluous
Novela Juvenil"Lebih mending gue pura pura ga liat lo terus lanjut bareng dia, atau gue nyamperin lo?" "Ih! Samperin Aileen lah!! Ga boleh sama yang lain! Leva punya Aileen!" "Emang gue mau?" •───────•. ° ☾ .•───────• "Rasanya nyaman... Aman... Aileen suka d...