Aileen terbangun dari tidurnya dengan perasaan terkejut. Sekarang ia tidur di rumahnya, Aileen hanya ingin menenangkan pikirannya kemarin.
Ia langsung membuka HPnya dan melihat kalender HPnya.
Aileen menghela nafas lega, ia kira sekarang tanggal 18. Sekarang baru tanggal 17 Juni. Sampai sekarang Aileen masih belum menjawab pertanyaan Leva.
Aileen langsung membuka chat dengan Leva, tak ada pesan baru yang dikirimkan Leva, mungkin karena sekarang masih jam 5.58.
Biasanya Leva akan bangun lebih siang saat sedang Libur.
Aileen menekan tombol telepon dan menghidupkan speakernya, setelah itu ia merebahkan dirinya lagi.
Leva tak menjawab telponnya, mungkin Leva benar benar masih tidur. Perlahan mata Aileen yang masih mengantuk mulai tertidur lagi.
Sejak dua hari yang lalu Aileen terus saja menghindari topik yang berbau keberangkatan dan kuliah Leva. mungkin saja Leva menyadarinya, Jadilah Leva tak membahas apapun yang berhubungan tentang hal itu.
Aileen takut menjadi egois jika menjawab dari hati terdalamnya. Ia sebenarnya tak ingin Leva jauh darinya, tapi ia takut mengganggu pendidikan Leva.
Tak lama kemudian ada panggilan masuk di HP Aileen yang membuat Aileen berdecak malas. Siapa yang menelponnya pagi pagi buta.
Sebenarnya ini tak bisa dibilang pagi buta juga, karena sudah jam 6.30 pagi.
Aileen mengangkat telpon tersebut tanpa melihat kontak siapa yang menelponnya. Setelah itu ia menaruh HPnya di atas bantal pada sebelah telinganya.
"Aileen?" Panggil suara orang yang sangat ia kenal.
"Hm?"
"Aileen kenapa nelpon? Maaf tadi aku anterin bunda ke pasar, ga bawa HP"
"Hm'm" Jawab Aileen sambil memejamkan matanya.
"Aileen? Aileen kepencet ya? Halo?"
"eung.. ga kenapa, iseng aja" jawab Aileen dengan suara seraknya.
"Aku matiin teleponnya ya? Aku mau jogging di lapangan Bintang"
"Jauh banget ke lapangan bintang"
"Jogging bareng Rave" kata Leva dengan enteng, sementara Aileen yang mendengarnya tiba tiba langsung membuka matanya lebar lebar dan rasa kantuknya tiba tiba hilang.
"Apa tadi Leva bilang? Rave? Tiba tiba? Ga bilang?"
"Maaf sayanggg, kemarin dia nawarin jam 11 malemm, terus aku malah lanjut nonton film lupa bilang ke kamu hehehe" kekeh Leva.
"Joggingnya sampe jam berapa?"
"Ga tau, katanya habisin 7km muterin lapangannya"
"Ya udah deh, hati hati" Kata Aileen dengan nada kesalnya. Lalu mematikan telponnya.
Aileen sekarang ingin tidurpun tak bisa karena perkataan Leva tadi. Apa yang harus Aileen lakukan sekarang menunggu Leva selesai melakukan joggingnya.
Ia sudah bosan menonton film, membersihkan rumah juga sudah ada bibinya. Memasak sudah ada papanya. Apa lagi yang harus ia lakukan?
Ia mengetikkan nama ansel pada ponselnya lalu mengirimkannya beberapa pesan.
Tak ia duga ternyata Ansel menjawab chatnya dengan cepat. Setelah mendapatkan jawaban, Aileen bergegas untuk mandi dan bersiap siap.
Setelah ia selesai mandi, Aileen langsung mengabari Ansel lagi kalau ia sudah selesai bersiap siap.
![](https://img.wattpad.com/cover/340156144-288-k299478.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mellifluous
Teen Fiction"Lebih mending gue pura pura ga liat lo terus lanjut bareng dia, atau gue nyamperin lo?" "Ih! Samperin Aileen lah!! Ga boleh sama yang lain! Leva punya Aileen!" "Emang gue mau?" •───────•. ° ☾ .•───────• "Rasanya nyaman... Aman... Aileen suka d...