40. Perang

886 91 1
                                        

Sekarang menunjukkan pukul 5 sore, dan Leva masih berada disekolah duduk di kursi tunggu koridor untuk menunggu Aileen yang sedang mengikuti ekstrakulikuler melukisnya.

Sejak tadi sudah banyak orang keluar dari kelas esktra satu persatu, tapi Aileen tak kunjung keluar dari kelas tersebut, jadi Leva berjalan mendekat ke kelas tersebut

"minggir gak!" Aileen membentak Leva yang sedang berdiri di depan pintu kelas ekstra.

"Gak"

"Minggir!" Aileen mendorong badan Leva dengan keras hingga Leva terhuyung sedikit tapi untungnya ia masih bisa berdiri dengan seimbang, dan Aileen sudah berjalan menjauh meninggalkan Leva.

"Harus dikasi pelajaran ini, berani beraninya dia cuekin gue" Leva bergegas mengejar Aileen agar ia tak kehilangannya.

Tapi sialnya ia lupa kalau kelas lukis berada di lantai dua. Sekarang Aileen hilang entah kemana.

Leva bergegas berlari keluar sekolah. Tadi pagi Aileen berangkat bersamanya, Aileen pasti sedang menunggu ojek online di depan sekolahnya.

Benar saja sampai di luar sekolah, Aileen terlihat sedang berbicara dengan seseorang dari dalam mobil, dan akan membuka pintu penumpang.

Dengan cepat Leva menghampiri mobil tersebut lalu mengetuk pintu kaca mobilnya dengan keras.

"Pak! Buka kacanya pak!" Kata Leva sambil mengetuk kaca mobil.

Entahlah, mungkin Aileen sedang bertengkar dengan sang supir, karena suara Aileen yang sedang memerintahkan supir tersebut agar tidak membuka kaca masih terdengar.

Tapi tetap saja sang supir membuka kaca tersebut.

"Pak, saya yang anter dia pulang. totalnya berapa? Biar saya bayar dua kali lipat, tapi turunin dia disini"

"Wah dik, ga bisa dik, dia sudah pesen soalnya dik"

"Pak udah pak! Jalan aja! Saya bayar 3X lipat. Tapi jalan sekarang pak." Kata Aileen dari dalam mobil.

"Saya ada yang harus diomongin sama dia pak, saya bayar empat kali lipat deh. Totalnya jadi berapa?"

"Ini sampe di Lotus Timur sih 65 ribu dik, tapi ini beneran kamu yang anter dia pulang, tapi saya di bayar? Bukan mau culik dia kan kamu? Nanti saya lagi yang kena kasus penculikan anak"

"Iya pak beneran, saya kenal dia pak, dia pacar saya. saya bayar empat kali pak"

"Bohong pak! Saya ga kenal!" Kata Aileen dari dalam mobil.

"Buktinya apa kalo kamu kenal dia?  Kamu ngasi saya 260 ribu nanti tiba tiba saya dicari polisi kena kasus penculikan."

Leva membuka HPnya dan menunjukkan foto foto mereka yang sedang berada di jepang pada supir tersebut.

"Oalah pacarmu tohh, kamu kalo lagi ada masalah diomongin baik baik dong, jangan asal kabur begitu ga baik"

Supir tersebut tiba tiba saja memberikan wejangan pada Aileen yang sedang duduk melihat ke arah lain.

Leva tersenyum lega karena akhirnya sang supir berada dipihaknya.

"Iya pak, maaf ya pak, lagi ada salah paham ini" Leva mengeluarkan tiga lembar uang merah dari dompetnya dan memberikannya pada supir tersebut.

"Ini pak, kembaliannya ambil aja buat makan keluarga, saya izin masuk mobil ya pak"

"Iya iya silahkan" kata sang supir setelah menerima uang yang diberikan Leva.

Leva langsung membuka pintu mobil penumpang dan menarik tangan Aileen. Tapi Aileen lagi lagi menepis tangannya.

Karena kesal Aileen tak kunjung mau keluar, bahkan dengan sang supir sudah membantu leva untuk membujuk Aileen, Leva akhirnya langsung menggendong Aileen dengan brydal style.

MellifluousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang