34. Ga Bisa Bangun?

1.1K 87 7
                                        

"sekarang sedang musim panas di luar Levana, apa anda tidak merasa panas dengan baju berwarna hitam?" Tanya Tama yang masih berdiri tegap di dekat jendela kamar.

"Gak. Gue tetep pake ini"

"Sepertinya warna putih atau baby blue lebih cocok untuk anda hari ini Levana"

"Menurut aileen gue sekarang cocok pake hitam"

"Tapi Lev-

"Kemana kita sekarang, Tama?" Potong Leva.

"Kita akan pergi ke okinawa churaumi aquarium setelah anda menghabiskan sarapan anda Levana. Sarapan anda akan diantar sebentar lagi"

"Terus aileen?" Tanya Aileen yang berdiri di sebelah Leva sambil menggandeng lengannya.

"Tugas saya hanya menjaga Levana, tuan" kata Tama pada Aileen.

"Dan tugas saya untuk menjaga Aileen. Sarapanku buat kamu aja, aku masih bisa beli sendiri" Kata Leva yang mulai dongkol dengan sifat kekanak-kanakan Tama.

Sementara Tama menatapnya dengn tatapan terkejut karena menggunakan "saya" padanya. Leva tidak akan menggunakan bahasa formal jika ia tidak sedang benar benar marah.

Cup!

Leva mengecup dahi Aileen tepat di depan Tama. Lalu berjalan menuju nakas dan mengambil HPnya untuk memesan makanan.

"Kita akan terlambat jika menunggu makanan online yang anda pesan datang Levana"

"Jujur saja saya sudah memiliki jadwal saya sendiri tanpa anda atur. Tugas anda untuk menjaga saya, bukan untuk mengatur saya. Saya punya tanggung jawab untuk menjaga aileen disini. Tanggung jawab saya juga untuk memastikan Aileen nyaman disini bersama saya. Anda hanya diperintahkan untuk menjaga dan mencari tahu tempat wisata. Anda tidak memiliki hak untuk ngatur semuanya. Tama Adiputra. Know your place"

Leva menatap Tama dengan tatapan tajam yang tak dapat diartikan.

"Leva.." Aileen yang takut melihat adu mulut mereka berdua menarik narik tangan Leva untuk memberhentikan pertengkaran mereka.

"Kalo anda masih mau di sini, anda atur jadwal ini untuk 2 orang, bukan berdasarkan jam saya. Jika anda tidak mau, saya bisa memulangkan anda sekarang juga. Dont be childish, Tama Adiputra."

"Maaf Levana, saya terlalu kekanak-kanakan. Saya akan berjanji untuk tidak melakukannya lagi."

"Untuk kedepannya anda tidak perlu mengikuti kami. Cukup berikan kami rekomendasi tempat. Jika anda ingin kembali hari ini, saya tidak merasa keberatan sama sekali, dan saya bisa membelikannya detik ini juga."

"Maafkan saya Levana karena sudah berbuat lancang."

"Kirimkan saja tempat dan alamat tempat wisata juga tempat makan yang anda rekomendasikan. Anda bisa kembali ke kamar sekarang Tama Adiputra. Anda bebas bepergian sekarang. Tapi saya tidak ingin melihat anda disekitar saya."

"Siap saya akan mengirimkannya nanti Leva, sekali lagi saya minta maaf karena sudah mengganggu anda" Tama menundukkan kepalanya di depan Leva.

"Leva.. Hiks" Aileen benar benar takut dengan Leva yang sekarang sambil menggoyangkan lengan Leva, dan menarik narik ujung baju Leva.

Tatapannya tajam memandang lurus dengan penuh rasa benci dan bahasa formalnya. Aileen yang hanya mendengarkannya saja mendadak benar benar mules tak karuan dengan kaki yang seperti jelly karena ketakutan.

Semoga saja Leva tak pernah seperti itu pada Aileen.

"Kembali. Tama Adiputra." Kata Leva dengan penuh penekanan sambil duduk di pinggiran kasurnya.

MellifluousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang