"leva, sekarang kita mau ke painting world atau shopping dulu?" Tanya Aileen setelah memasang seat belt tempatnya duduk.
"Aileen pilih mau kemana dulu? Aku ngikut kamu, tapi saranku kamu mending shopping dulu. Kalo kamu ke WP dulu takutnya waku shopping kamu kepotong sayang" Jawab Leva sambil menghidupkan mobilnya, dan mulai berjalan keluar rumah Aileen.
"Kalo aku mau shopping, ada batasan harga ga leva?" Aileen bertanya sambil menundukkan kepalanya dan memainkan ujung hoodie oversize berwarna baby blue yang sedang ia gunakan.
"Kalo kamu mau, kamu ambil. Tunjukkin aja yang kamu suka."
"Berarti Leva ga tau apa yang Aileen suka?!" Aileen melipat kedua tangannya didepan dada sambil menatap Leva garang.
"Kan aku ga tau semuanyaa Aileen"
"Ish! Hafalin! Harus hafal! Tentang Aileen Leva harus hafal! Aileen juga bakal hafalin semua tentang Leva!"
"Berarti Aileen juga belum tau dong?"
"Iya kan emang! Leva aja ga mau kasitau Aileen gimana caranya Aileen tau!" Leva menghela nafasnya pelan.
"Nanti Aileen bakal tau kok. Aku ga tau kamu bakal tetep terima aku atau ngga kalo aku ceritain tentang ini"
"IYA APA DULU?!"
"Udah sayang jangan marah marah, kita have fun dulu, habis dari jepang aku ceritain semuanya. Oke?"
"Janji?!"
"Iyaa Aileen"
"Kalo Leva ingkar janji Aileen... putus Aileen.. mau.." Kata Aileen dengan suara yang mengecil dengan penuh keraguan.
Leva terkekeh mendengar Aileen yang tidak bisa mengatakan kata putus di depannya.
"Apa Aileen?"
"Putus, itu eum... POKOKNYA JANGAN NAKAL!"
"Siapa yang nakal Aileen, aku gak kok"
"ISH LEVA NAKAL TAU GAK! Leva suka hukum Aileen. Leva jail. Leva suka bikin Aileen mules tiba tiba. Leva nakal"
"Sayang, sini dong duduknya dari tadi kamu ga ada peluk aku, masih Lampu merah ni" kata Leva sambil menepuk pahanya, sambil menatap Aileen.
Memang benar tadi pagi mereka berangkat sendiri sendiri ke sekolah, karena Leva yang telat bangun. Lalu disekolah juga tidak mungkin mereka berpelukan bukan?
"Ih, cabul" kata Aileen.
"Kamu yang mikir aneh aneh sayanggg aku cuma mau pelukkk" Leva mencubit pipi Aileen dengan gemas.
Pipi Aileen yang sekarang mulai tambah tembam, dan berat badannya mulai bertambah karena Leva yang selalu memaksa Aileen untuk makan, bahkan sengaja memberikannya makanan berkalori tinggi.
"Kan bisa dipeluk sambil duduk"
"Kamu ga mau peluk aku disini?" Leva menatap Aileen dengan tatapan sedih andalannya hingga membuat Aileen merasa tak enak.
"iiihhh tapi posisinya ambigu tau!"
"Aileen jujur deh. Kamu kemarin nonton apa sampe mikir yang ambigu? Dari dulu kamu duduk di pangkuan aku biasa aja kok. Hormon kamu lagi naik? Atau gimana?"
"IH! LEVA TUDUH AILEEN NONTON BOKEP GITU?!"
"Aku gaada bilang, kamu yang sebutin sendiri. So jadi kemarin kamu nonton bokep?" Aileen yang terciduk, seketika wajahnya berubah menjadi panik sambil meremat keras Hoodie yang ia gunakan.
"IH! ITU GARA GARA DARRY PEYOT DIA KIRIM LINK TWITTER AKU KIRA DIA KIRIM VIDEO LUCU. TERUS PAS AKU BUKA MALAH ADA AH AH AH SAMBIL DUDUK DIPANGKU DALEM MOBIL TAU!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Mellifluous
Teen Fiction"Lebih mending gue pura pura ga liat lo terus lanjut bareng dia, atau gue nyamperin lo?" "Ih! Samperin Aileen lah!! Ga boleh sama yang lain! Leva punya Aileen!" "Emang gue mau?" •───────•. ° ☾ .•───────• "Rasanya nyaman... Aman... Aileen suka d...