Tama memiliki perasaan lebih untuk Leva sejak Leva berada di kelas 3 SMP. Sementara saat itu Tama berumur 23 tahun, ia menamatkan kuliahnya di umur 22 Tahun dengan gelar S.H.
Mereka sering bertemu karena pekerjaan orang tua mereka. Tetapi mereka tak pernah berbicara secara langsung saat itu. Mereka hanya bertegur sapa sebagai formalitas karena mereka sedang berada di satu tempat yang sama.
Setelah ia lulus dari dunia perkuliahan, Orangtuanya menyarankan Tama untuk bekerja sebagai asisten Levana.
Papanya khawatir dengan Leva yang mulai beranjak dewasa. Ia ingin Leva ada yang menjaganya, dan melindunginya dari apapun. Jadi papanya mencari asisten untuk Leva.
Karena Bunda dan Papanya yang sudah sangat percaya dengan sekretarisnya. Tama langsung diterima kerja tanpa melakukan seleksi dan tes.
Sejak saat itu Tama langsung menjadi Asisten Leva dan membantunya dalam segala hal.
Tama menjemput dan mengantar Leva ke sekolah, membawakan barang barangnya, selalu siap siaga jika Leva tiba tiba memerlukannya, serta selalu menjaga Leva dari jauh saat ia bepergian dengan teman temannya.
"Hiks! Berarti leva ada apa apa sama dia?! Om siapa?! Ish! Aileen pacarnya Leva tau ga?!" Aileen menoleh ke arah belakang sambil menatap Tama dengan tatapan permusuhan tanpa menngubah posisi duduknya diatas pangkuan Leva.
Tama berdeham untuk menghilangkan rasa sakit hatinya saat lagi lagi ia diingatkan kalau Leva sudah memiliki pacar.
"Saya Tama Adiputra, yang diperintah langsung oleh tuan Sanjaya Jericho untuk menjaga Levana sejak Levana SMP dan saya sudah mengenal Levana sejak Levana lahir." Dengan sengaja Tama memanas manasi Aileen, dengan maksud bahwa ialah yang lebih dahulu mengenal Leva dari pada Aileen.
Aileen langsung membuang muka pada Tama dan menatap Leva dengan tatapan sedih.
"Jangan deket deket dia.." gumam Aileen dengan nada sedihnya.
"Ga bisa sayang, aku emang harus deket sama dia"
"Om ga boleh deketin Leva!"
"Maaf, tapi hal tersebut merupakan salah satu pekerjaan saya tuan. Hal tersebut sudah menjadi amanah dari tuan Sanjaya Jericho untuk menjaga Levana"
"Leva.. Hiks! Hiks!"
"Maaf Levana, saya ingin memberi tahukan untuk jadwal kita sepertinya akan saya undur satu jam karena melihat kondisi kalian yang belum siap.
"Kamu mandi lagi? Atau ganti baju aja? Tadi juga mandi jam 3an kan?"
"Ga mandi! Terus aku tinggalin kalian berdua disini gitu?!"
"Terus? Ganti baju bareng gitu?"
"Maaf Levana. Tapi anda dilarang untuk melakukan hubungan seksual apapun walaupun hanya berganti pakaian bersama karena hal tersebut bisa berakhir pada hubungan hubungan seksual"
Leva tersenyum dalam diam. Ia sudah tau kalau Tama menyukainya sejak SMP dan ia tau hal itu tahun lalu. Leva memergoki Tama yang sedang memperhatikan fotonya di HP saat sedang menunggu Leva selesai berbelanja.
"Denger kan?"
"Ish! Om bawel! Keluar keluar! Hus hus! Leva suruh omnya keluar!"
"Kita perlu tama disini Aileen. Hahaha sana ganti baju dulu" kekeh Leva. Aileen dengan wajah kusutnya langsung bangun dari pangkuan Leva dan berjalan ke arah kamar mandi dengan menghentak hentakkan kakinya.
"Dia sangat pencemburu" kata Tama tiba tiba. Seharusnya Tama berkaca karena dirinyapun juga seorang yang pencemburu berat.
"Ya, dia gemesin"

KAMU SEDANG MEMBACA
Mellifluous
Ficção Adolescente"Lebih mending gue pura pura ga liat lo terus lanjut bareng dia, atau gue nyamperin lo?" "Ih! Samperin Aileen lah!! Ga boleh sama yang lain! Leva punya Aileen!" "Emang gue mau?" •───────•. ° ☾ .•───────• "Rasanya nyaman... Aman... Aileen suka d...