"Leva mau ke Melbourne?" Tanya Aileen sambil mengunyah makanan siangnya. Sekarang Aileen sedang berada di rumah Leva.
Bunda dan Papa sedang bekerja dan Aldric sedang menginap di rumah temannya, jadilah hanya mereka berdua yang sedang ada di rumah.
"Aku mau mau aja, sebenernya ga ada niatan ke Melbourne, tapi karna papa minta, ya udah"
"Jadi kamu tetep ke Melbourne?"
"Kalo kamu bilang ga, ga akan."
"Aileen ga mau pisah.." kata Aileen sambil mendorong piring makannya, sepertinya mood aileen menjadi jelek karena membahas Leva yang akan pergi ke Melbourne, padahal makanan di piringnya masih banyak.
"Ya udah tinggal kasi jawaban kamu" kata Leva santai sambil memakan makanannya.
"Tapi Aileen ga mau malah menghambat pendidikan kamu"
"Terus gimana sayaanggg?"
"Ga tau.." Leva menghela nafas pelan lalu tersenyum pada Aileen. Leva mengangkat tangannya dan mengelus lembut pipi Aileen.
"Pikirin baik baik ya sayaangg, senin besok aku udah mulai ujian"
"Leva jangan ingetin Aileen lagi dong! Nanti Aileen sedih tau!"
"Maaf sayang, aku cuma ingetin ajaa. Habisin dulu gih makanannya"
"Aileen pengen bikin mochi deh.." kata Aileen sambil mengaduk makanannya dengan tatapan tak minat.
"Kapan?"
"Sekarang! Ayo! Aileen cari dulu tutorialnya!"
"Makanannya dihabisin sayangg"
"Ga mau! Leva diem!"
"Oke oke, kamu cari aja dulu tutorialnya, aku beresin ini" kata Leva sambil mengelap ujung bibirnya dengan tisu.
Leva mengambil piring bekas makan miliknya dan Aileen, lalu berjalan ke arah dapur dan mencuci peralatan makan tersebut.
"Aileen? Udah dapet bahan sama step by stepnya?"
"Udah!" Ini aileen lagi catett"
"Aku mau ganti baju dulu ya, terus kita beli bahan bahannya"
"iyaaa" Leva berjalan menuju kamarnya dan meninggalkan Aileen di meja makan yang sedang menuliskan bahan makanan yang mereka perlukan.
"Mau rasa apa ya.. matcha kali ya, nanti tinggal ganti dibagian perasanya aja."
"Aileen perlu ganti baju ga ya? Tapi aileen masih keliatan kaya gembel.."
"Siapa tau nanti ketemu cewe dommie dommie ganteng apa ai-
"Aileen mau cari cewe baru?" Tanya Leva tepat di belakang telinga Aileen yang membuat badan Aileen yang tadinya santai tiba tiba duduk dengan tegap dan semua bulu kuduknya berdiri.
"Eh.. gak, ga gitu!"
"Aileen mau ngikutin trend trend selingkuh artis artis? Aileen kan bukan artis."
"Enggaaaa! Cuci mata ajaaa tauuu!" Leva mengangkup wajah Aileen dan membuat Aileen mendongakkan kepalanya untuk menatap mata Leva.
"Liat ini aja. Udah cukup kok. Jangan macem macem" ancam Leva dengan tatapan datarnya, yang menbuat Aileen meneguk liur.
"I-iya" jawab Leva dengan gugup.
"Iya apa?"
"Leva gantengggg" Leva melepaskan tangannya dari wajah Aileen lalu berjalan lebih dulu ke arah garasi.
"Leva! Aileen belom ganti baju! Gembel ni bajunya!"
"SATU! DUA! TI-" Teriak Leva dari arah Garasi.
"IYAAA SABAARR GA GANTI BAJU AILEEENNN" setelah itu Aileen langsung berlari ke arah garasi mobil mendekati Leva.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mellifluous
أدب المراهقين"Lebih mending gue pura pura ga liat lo terus lanjut bareng dia, atau gue nyamperin lo?" "Ih! Samperin Aileen lah!! Ga boleh sama yang lain! Leva punya Aileen!" "Emang gue mau?" •───────•. ° ☾ .•───────• "Rasanya nyaman... Aman... Aileen suka d...