23. Jawaban

1.2K 123 12
                                        

"perlu panggil dokter?" Tanya Aileen dengan nada datarnya.

Leva menggeleng sebagai jawaban karena masih terlalu takut menjawab Aileen.

"Jawab. Lo ga bisa ngomong?!"

"Ga perlu dokter" cicit Levana

Aileen berdecih, dalam hatinya ia merasa senang. Akhirnya Leva bisa menurut dengannya, bukan hanya ia yang menurut pada Aileen, jangan lupa rencananya untuk membuat Leva berlutut dikakinya berhasil. Tapi tetap saja Aileen masih kecewa pada Leva.

"Kamu udah terima jawabanku?" tanya Leva lagi.

"Gak"

"Aileen mau apa biar bisa percaya omonganku?"

"Lo pikir gue mau di sogok kaya gitu?"

"Bukan gitu.." cicit Leva. Ia meringis dalam hati karena perkataannya disalah artikan oleh Aileen.

"Aku harus gimana biar Aileen percaya?"

"Buktiin kalo omongan lo bener"

"Aku ga ambil motornya tapi.."

"Telfon Diva sekarang."

Dengan panik Leva langsung mencari HP-nya di dalam kantong celana tapi tak ada HP-nya, bahkan kunci mobilmya juga tak ada.

"G-ga bawa HP.." jawab Leva sambil menunduk.

Sebenarnya lucu juga melihat Leva dengan badan besarnya yang dipenuhi lebam sedang menunduk dan menangis. Aileen sebenarnya ingin tertawa, tapi ia tahan karena ia sedang marah pada Leva.

"Pake HP gue" Aileen memberikan HP-nya pada Leva. Leva dengan cepat langsung mengambil HP Aileen.

"P-paswordnya apa?"

"LO UDAH PACARAN SAMA GUE TAPI GA TAU PASSWORD HP GUE APA?!"

Leva semakin menundukkan kepalanya, tak berani menatap Aileen.

"Nama lo"

"Levana Aylin Jericho" lihatlah saking paniknya otak leva benar benar tak berfungsi.

"MAKSUD GUR PASSWORD HP GUE NAMA LO" Leva tersenyum samar. Lalu mengetikkan namanya sebagai password HP Aileen.

Tapi setelah 2x mencobanya HP Aileen masih belum mau terbuka dan mengatakan kalau password yang digunakan salah.

"Ga mau passwordnya" cicit leva.

"Lo ga bisa ngetik?! N - A - M - A  L - O" Ga ngerti?!" Tanya Aileen sambil mengeja satu persatu hurufnya.

Leva dengan cepat langsung mengetikkan password HP Aileen dan mencari nomor Diva. Tapi Diva tak mengangkat telponnya.

"Ga mau tau lo telfon sampe Diva sampe gue denger lo emang batalin taruhannya." Setelah mengatakan itu, Aileen berjalan keluar kamarnya sambil membawa baskom berisi air.

Sementara Leva sibuk menelpon Diva berkali kali yang tetap saja tak diangkat.

Sekarang Diva pasti sedang emosi karena sebelumnya Aileen memukuli Leva hingga pingsan bahkan tak membantu membawa Leva, tapi sekarang malah menelpon nelpon dirinya.

"Anjing lo Diva babi angkat telpon." Leva memaki HP Aileen yang menampilkan layar saat Diva tidak bisa dihubungi.

"Minum"

Mendengar suara Aileen tiba tiba, Leva terkejut hingga badannya tersentak. Setelah itu menatap ke arah Aileen.

Aileen memberikannya obat demam dan air mineral. Leva langsung mengambilnya dari tangan Aileen tanpa pengulangan dari Aileen

MellifluousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang