55. Murka

758 71 3
                                    

Cklek!

Leva keluar dari kamar mandi untuk kedua kalinya dan Aileen berdiri di dekat pintu kamar mandi, jadilah Aileen melihat tangan Leva yang mulai keriput karena mandi terlalu lama.

"Lo diem di pojokan sana, duduk bersimpuh. angkat kedua tangan lo tinggi tinggi" kata Aileen sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Sekarang?"

"Cepet." Leva langsung berjalan dengan cepat menuju pojok kamarnya duduk bersimpuh menghadap ke tembok dan kedua tangannya diangkat.

"Badannya tegap!" Aileen berteriak tegas pada Leva melihat Leva membungkukkan badannya.

Leva tersentak kaget dan langsung duduk tegap dengan tangan yang terangkat lurus. Ia sedang berpikir kenapa Aileen bisa benar benar murka.

Aileen mengambil kursi yang digunakan Leva untuk belajar lalu mendorongnya sampai berada di belakang badan Leva.

Setelah itu Aileen berjalan ke arah meja belajar Leva untuk mengambil sapu lidi yang tergantung di samping meja belajar.

Ia berjalan ke arah kursi belajar Leva lalu duduk menyilangkan kaki kanannya sambil membawa sapu lidi.

"Salah lo apa?" Tanya Aileen dengan nada tegasnya.

"Bar"

"M-minum"

"Terus apa lagi?" Tanya Aileen sambil mengayun ayunkan sapu lidi di udara.

"Ga bilang Aileen"

"Ada lagi?"

"P-p-pipi aku.. di anu.."

"APA?!"

CTAZZ!

Aileen memukul lantai tepat di sebelah kaki Leva dengan sapu lidi.

"D-Di cium cowo, g-gatau siapa" Leva memejamkan matanya erat erat sambil mengepalkan tangannya untuk antisipasi jika Aileen mencambuknya dengan sapu lidi.

"Apa lagi?" Leva mengerjapkan matanya beberapa kali karena terkejut, Aileen tidak mencambuk dirinya dengan sapu setelah tau ia dicium laki laki lain?

"Di peluk.. gatau sama siapa"

"Terus?"

Leva berpikir keras, apa lagi dosa yang ia lakukan pada Aileen hingga membuat Aileen marah besar.

Dari pertanyaan Aileen sebelum sebelumnya sepertinya ada satu hal yang Leva lupakan. Tapi apa?

"Apa lagi?" Tanya Aileen sambil mengayunkan sapu lidinya dan mendiamkannya di sebelah kaki Leva hingga Leva tersentak kaget.

Rasanya Tangan Leva sudah mulai pegal, kakinya juga mulai pegal karena duduk bersimpuh.

"Ga ada.."

"KALO BOHONG BENERAN GUE CAMBUK!"

CTAZZ!

Aileen mengayunkan sapunya dengan keras ke lantai tapi saat ia ayunkan tadi sepertinya tak sengaja terkena tangan kanan Leva.

Rasanya Leva bergetar jiwa raga karena takut dengan Aileen yang satu ini, kenapa tiba tiba Aileen bisa se marah ini, padahal kemarin ia hanya ke bar saja.

Apa saat ia hang over tak sengaja melakukan one night stand? Wajahnya mulai gusar. Apa benar ia melakukan itu? Kalaupun ia gender apa yang ia ajak?

"Aku lupa.."

CTAZZ!

"Inget inget lagi!"

"Sekarang ulang tahun Aileen? Ulang tahun mama? Ulang tahun papa? Ula-"

MellifluousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang