"Aileen mau pulang" kata Aileen sambil melipat kedua tangannya di depan dada dengan posisi duduk bersila diatas kasur membelakangi Leva.
"Kenapa?"
"Leva cabul. Aileen ga mau ketemu Leva lagi"
"Oke, ayo gue anter pulang" kata Leva lalu berjalan mengambil kunci mobilnya diatas meja rias. Aileen hanya melihatnya saja tanpa merespon apapun. Leva tau, Aileen tidak mungkin benar benar dengan perkataannya. Leva tau Aileen tidak bisa jauh darinya.
"Kenapa masih di sana? Lo ga mau ketemu gue lagi kan?"
"Lo?" Aileen benar benar syok dengan perkataan Leva. Ia tak menyangka sampai seperti ini, tapi ia harus menaikkan gengsi dan egonya. Leva harus meminta maaf sambil berlutut!
"Iya, gue anter. Lo mau pulang kan? Oh lo mau beresin barang barang lo? Oke, gue jalan duluan gue tunggu di mobil" Setelah itu Leva berjalan keluar kamarnya.
"Ish! Leva ga peka!" Teriak Aileen dari dalam kamar sambil menendang nendang angin dan mengacak rambutnya frustasi.
Leva mendengar dan melihatnya. Tentu saja, pintunya belum ia tutup. Ia masih diam di depan kamar dengan pintu yang masih terbuka sedikit.
"Awas aja! Aileen bakal diemin Leva. Leva harus minta maaf sambil berlutut sama Aileen! Dia kira cuma dia yang bisa hukum Aileen?! Aileen juga bisa!"
Leva hanya terkekeh mendengarkan di depan kamarnya. Lihat saja, siapa yang akan berlutut meminta maaf lebih dulu.
Setelah beberapa saat Aileen tidak mengatakan apapun atau melakukan apapun, leva langsung berjalan ke ruang tamu bawah. Bundanya mungkin di kamar, karena tidak ada di ruang tamu jadi Leva bisa mengerjai Aileen sampai puas.
Leva berjalan menuju ruang tamu lalu duduk di salah satu sofannya, setelah itu ia mengambil hpnya dan menekan tombol telfon pada nomor kontak Aileen di hpnya.
"Halo, jadi pulang gak?"
"JADI! INI AILEEN TURUN." Kata Aileen sambil berteriak di telfon. Setelah itu Leva langsung mematikan sambungan telfon tanpa mengatakan apapun. Aileen pasti akan semakin marah padanya. Tapi melihat Aileen marah membuat Leva merasa senang, entahlah.
tak! tak! tak! tak!
Suara sepatu Aileen yang berjalan di tangga sambil menghentakkan kakinya menggema di lantai satu, Leva langsung menoleh ke sumber suara.
"Kok diem di sini?! Katanya di mobil?!" Tanya Aileen langsung masih dengan nada dongkolnya.
"Lo lama, gue kira ga jadi"
"SEKARANG. AYO CEPET!"
"Iya iya! Bawel banget lo" kata Leva lalu berjalan lebih dulu ke arah garasi mobilnya tanpa melihat reaksi Aileen.
Pletakk! Aileen tiba tiba saja menembaknya dengan karet sayur, tepat di bagian leher belakang Leva. Leva menoleh kebelakang sambil meringis pelan.
"Leva ngeselin!"
"You too" setelah mengatakan itu Leva langsung berbalik badan dan berjalan lebih cepat menuju garasi mobilnya.
Sampai di mobil Leva langsung masuk ke kursi stirnya tanpa membukakan pintu untuk Aileen. Aileen yang sudah emosi jadi semakin emosi melihatnya.
Aileen membuka sendiri pintu di kursi belakang, karena ia malas bersebelahan dengan Leva.
Setelah Aileen masuk ke dalam mobil, Leva langsung menghidupkan mobilnya dan berjalan keluar area rumahnya.
Karena jalan yang sepi, dan untuk mempersingkat waktu, Leva menginjak gas mobilnya sedikit lebih keras dari sebelumnya. Hingga...
![](https://img.wattpad.com/cover/340156144-288-k299478.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mellifluous
Genç Kurgu"Lebih mending gue pura pura ga liat lo terus lanjut bareng dia, atau gue nyamperin lo?" "Ih! Samperin Aileen lah!! Ga boleh sama yang lain! Leva punya Aileen!" "Emang gue mau?" •───────•. ° ☾ .•───────• "Rasanya nyaman... Aman... Aileen suka d...