"ini udah. Bayar sana" kata Aileen sambil berjalan mendekati tempat Leva duduk.
Sejak satu jam yang lalu Aileen terus berkeliling di satu toko untuk mencari baju, padahal jika ia berkeliling selama satu jam tidak akan membuat pihak toko mengeluarkan design design terbaru, jadi Leva memilih untuk duduk di kursi yang disediakan didalam sana.
Leva mengambil keranjang yang diberikan Aileen tanpa curiga dan langsung berjalan ke arah kasir. Ia tak tau saja baju yang di beli Aileen beberapa adalah baju haram yang tadi dilarang Leva.
Sementara Leva mengantri, Aileen berjalan keluar toko dan berjalan ke arah Gelato yang ada di depan toko baju.
Ia mencoba beberapa sampel es krim, lalu kembali berlari ke arah Leva yang sedang mengantri untuk pembayaran baju yang Aileen beli.
"Leva! Mau gelato."
"Sebentar" Leva meraba kantongnya untuk mencari dompet lalu menyerahkan 3 lembar uang berwarna merah pada Aileen.
Dengan senyum lebarnya Aileen menerima uang yang Leva berikan. Wajahnya sangat menggemaskan. Pipinya tembam dengan mata berbinar seperti anak kecil, jangan lupakan gummy smilenya yang indah.
Aileen berlari kecil menuju toko Gelato hingga rambutnya memantul mantul menggemaskan. Leva terkekeh melihat Aileen yang seperti anak 5 tahun sedang berkeliaran.
"Adiknya ya kak? Saya boleh kenalan gak?" Senyumnya seketika menghilang. Leva langsung menoleh dengan tatapan sinis pada orang yang sedang antri di belakangnya.
"Calon suami saya itu" kata Leva singkat lalu membuang muka dan menghadap ke arah kasir.
Selagi kasir mengecek dan menghitung belanjaan Aileen, Leva melihat ke arah luar toko untuk mencari keberadaan Aileen.
Sementara Aileen sedang memakan gelato yang ia beli sambil duduk dan mengayun ayunkan kakinya, senyumnya juga tak luntur.
"Kak, totalnya 2.145.700. mungkin kakaknya mau ambil promo lagi beli 2 gratis satu di baju bagian-
"Ga usah" Leva langsung memotong perkataan sang kasir dan memberikan kartu debitnya pada sang kasir.
"Saya terima kartunya ya kak, silahkan pinnya" setelah Leva selesai melakukan pembayaran, ia cepat cepat berjalan menghampiri Aileen.
"Aileen smile baby" kata Leva tiba tiba sambil membuka kamera hpnya.
Aileen yang kaget tiba tiba di panggil dan difoto hanya menatap kamera dan leva bergantian dengan wajah cengonya, jangan lupakan rembesan eskrim yang ada disekitar bibirnya dan hal itu berhasil tertangkap kamera hp Leva.
"Smile sayang" Leva berjalan mendekat ke arah Aileen lalu membersihkan sisa eskrim yang ada di area bibirnya dengan ibu jari setelah itu Leva memakannya.
"Ih! Jorokkk tau!"
"Manis, kaya kamu. Smile baby, aku mau foto kamu" Leva berjalan mundur agar mendapatkan angel foto Aileen yang bagus.
Aileen melakukan beberapa gaya untuk di foto, dan semua pergerakan Aileen berhasil Leva foto. Bahkan Aileen bingung memilih foto mana yang mau ia post karena semua foto yang Leva ambil sangat bagus.
"Sekarang Aileen mau cari apa?"
"Kalo aku mau keliling lagi boleh?" Aileen sangat menggemaskan bagi Leva, karena setiap melakukan sesuatu ia meminta izin dulu pada Leva baru melakukannya jika di izinkan.
"Boleh, aileen mau kemana?"
"Aileen ga tau mau beli barang apa.. tapi kayanya makanan makanan gitu dehh"
"Ayo, dimana tempatnya?"
"Itu di tempatnya tadi masuk mall"
"Aileen ga mau keliling dulu? Biar ga dua kali muternya"
"Ngga! Nanti Aileen habisin uang Leva. Nanti buat ke jepang apa yang dipake belanja coba. Terus nikah Leva kira ga pake uang? Hemat lah dikitt astagaaaa levaa"
"Aku udah hemat kok, uangku emang buat kamu" Leva menggunakan kata halus untuk menyindir Aileen yang memarahinya untuk hemat padahal tadi dia baru saja berbelanja seharga 2 juta lebih.
Aileen yang mengerti maksud dari perkataan Leva hanya tersenyum lebar sambil mengayunkan kakinya.
"Ayo jadi beli makan?" Leva mengulurkan tangan kirinya, karena tangan kanannya sedang membawa tas belanjaan Aileen.
"Leva pinjem troli yuk? Biar Leva ga keberatan bawa barang" Leva belum menjawab pertanyaan Aileen, tapi Aileen langsung berlari menghampiri tempat sewa troli yang tersedia disana.
Pembayarannya hanya dengan menggunakan koin seribu yang dimasukkan ke dalam box yang ada di sana. Dengan otomatis salah satu barisan troli akan terbuka kuncinya, dan Aileen tinggal menariknya saja.
"you are so sweet Aileen" Leva mengatakan itu dengan wajah yang tersenum lebar. Hal tersebut membuat Leva terlihat menjadi lebih menawan
"Ih diem!" Aileen menyembunyikan wajahnya yang memerah dengan mengambil tas belanjaannya lalu memasukkannya ke dalam troli.
"Ayoo!" Aileen berjalan lebih dulu sambil mendorong trolinya.
"Ga berat sayang?" Tanya Leva di belakang Aileen. Ia langsung membantu Aileen untuk mendorong troli tersebut.
"Ih! Leva dari tadi kenapa panggil aileen sayang sayang?! Perut Aileen mules dengernya"
"Oh ya?" Leva melingkarkan tangannya pada perut aileen dan mengusapnya pelan.
Aileen membuka lebar matanya karena terkejut dengan wajahnya yang semakin memerah. Di dalam perutnya serasa ada jutaan kupu kupu yang sedang berterbangan.
"Yang mana sakit Aileen?" Tanya Leva tepat di sebelah telinganya sambil berbisik dengan nada rendahnya. Demi apapun rasanya Aileen ingin masuk ke dalam beton lantai dalam mall, kakinya terasa seperti jelly.
"Kenapa ga jalan aileen?" Tanya leva saat tiba tiba saja Aileen berhenti berjalan.
"Diem! Ish!" Aileen menundukkan kepalanya dan menjadikan pegangan troli sebagai tumpuan dengan wajah yang memerah hingga telinganya karena terlalu malu.
Leva terkekeh dan menggendong Aileen ala koala agar tidak menggangu pejalan yang lain.
"Muka Aileen kenapa merah? Aileen demam?" Tanya leva sambil terkekeh lalu melanjutkan jalannya menuju stand stand makanan.
Bugh!
Aileen memukul punggung Leva dengan keras.
"Leva diem! Jangan gitu! Perut aileen mules mules tau ga?!"
"Orang lain di gituin mah salting, biasanya saltingnya lucu, kamu kok mules sih?" Kekeh leva.
"Yaudah gituin aja orang lain!" Kata Aileen dengan penuh penekanan. Aileen sebenarnya ingin meneriaki Leva. Tapi karena mereka sedang diluar jadi Aileen tak bisa.
"Boleh?"
"Boleh. Boleh tak jait mulutmu Leva!" Kata Aileen sambil menjambak pelan rambut Leva untuk mengeluarkan rasa kesalnya.
Leva meringis pelan, tapi Aileen tetap tak melepaskan jambakannya.
"Kenapa di jambak sayangggg astagaaaa" Leva meraih tangan Aileen yang sedang menjambak rambutnya, lalu melepaskan paksa jampabakan tersebut.
"Leva bikin Aileen kesel! Abis di bikin seneng langsung di bikin kesel!. Habis diterbangin langsung di jatuhin! Aileen kesel tau ga?!" Aileen mengomel di bahu Leva sambil menyenderkan kepalanya disana.
Leva terkekeh mendengar ocehan Aileen di pundaknya, lalu ia mengusap rambut Aileen. Sementara Aileen mengayunkan kakinya dengan kesal.
"I love you baby panda" kata Leva sambil berbisik. Sementara Aileen tak menjawabnya. Ia malah semakin menelusupkan kepalanya di are leher Leva.
"Kenapa ga di jawab? Aileen ga sayang aku?"
"Too" cicit Aileen
"Apanya yang too? Aileen bilang apa? Kok ga kedengeran."
"I love you too mommy.."

KAMU SEDANG MEMBACA
Mellifluous
Fiksi Remaja"Lebih mending gue pura pura ga liat lo terus lanjut bareng dia, atau gue nyamperin lo?" "Ih! Samperin Aileen lah!! Ga boleh sama yang lain! Leva punya Aileen!" "Emang gue mau?" •───────•. ° ☾ .•───────• "Rasanya nyaman... Aman... Aileen suka d...