Aileen masih memasang wajah kesalnya, tetapi ia tetap melakukan apa yang diperintahkan Leva. Aileen membuka pintu mobil tempatnya duduk.
Ekspresi Aileen langsung berubah drastis. Matanya membulat sempurna dengan senyuman lebar di wajahnya. Aileen tertawa kecil sambil menggoyangkan kepalanya yang menjadi pertanda moodnya sedang bagus.
Di tempat kursinya duduk sudah berisi banyak box coklat yang Aileen suka, dimana coklat tersebut terbatas ada di Indonesia. Di kursi belakang berisi satu buket bunga mawar, dan buket uang merah yang berukuran lumayan besar.
Lalu di bagasi mobilnya ada boneka Teddy bear berukuran jumbo yang selama ini Aileen inginkan agar bisa di peluk.
Aileen kembali melihat lihat isi di dalam mobil leva, dan ia kembali terkejut, karena diatas dashboard mobil leva ada satu set perhiasan emas berisi berlian.
"HUWAAAA! HIKS! HIKS!" Aileen berjalan dengan cepat menabrak badan Leva dan memeluknya erat. Leva hanya terkekeh melihat reaksi Aileen yang menggemaskan itu.
"Ini bu - bu - hiks! - buat Aileen?"
"Buat Rave" Aileen langsung menatap Leva tajam dan mengeluarkan ancang-ancang untuk mencubit perut Leva dengan keras. Tetapi Leva langsung menghentikan tangannya.
"Untuk lo, Aileen."
Leva membingkai wajah Aileen lalu menghapus air mata yang membasahi wajahnya setelah itu mengecup kedua pipi, kening dan bibir Aileen.
"Jangan nangis" bisik Leva.
"Leva"
"Hm?" Jawab Leva dengan nada yang lembut. Ah, kaki Aileen sampai lemas karena salah tingkah dan terlalu bahagia.
"Aileen mau gendong, boleh?"
Levana tak menjawab pertanyaan Aileen, tetapi langsung menggendong Aileen ala koala. Aileen yang tiba tiba di gendong seperti itu sudah mulai terbiasa lalu memeluk tubuh Leva dengan erat.
"Sekarang mau kemana?" Tanya Leva sambil bersender di pintu mobilnya.
"Mau pulangg! Mau hug and kiss"
"Oke, lets go baby" kata Leva sambil mengusak rambut Aileen.
Leva berjalan ke arah kursi stirnya lalu duduk dengan Aileen yang masih berada di pangkuannya.
"Badan lo kecil banget gue pangku Aileen, lo harus makan banyak" kata Leva sambil menyetir mobilnya dengan satu tangan. Sementara tangannya yang lagi satu memeluk pinggang Aileen.
"Jadi Rave sama Leva tadi ngapain?"
"Ngedate, ini barang barangnya rave yang dititip aja"
"Boong! Leva jangan boong boong! Aileen nda suka tau!"
"Tapi gue suka muka lo waktu kesel, makanya gue pancing terus hahaha"
"Ish! Jawab jujur! Tadi Rave sama Leva ngapain?!" Kali ini Aileen bertanya dengan serius sambil menunjuk wajah Leva. Tetapi leva malah menggigit jari telunjuk Aileen dan terkekeh.
"Dia bantuin gue milih barang barang ini, gue anterin dia beli buku, terus gue kembaliin dia ke caffee tadi"
"Terus tadi Leva tinggal Rave gitu?!"
"Lebih mending gue pura pura ga liat lo terus lanjut bareng dia, atau gue nyamperin lo?"
"Ih! Samperin Aileen lah!! Ga boleh sama yang lain! Leva punya Aileen!"
"Emang gue mau?"
"ish! Aileen lagi seneng loh! Jangan buat Aileen sedih sedih.."
"Maaf sayang"
Cup! Leva mengecup kening Aileen sambil tertawa kecil melihat respon Aileen yang sedang kesal.
"Leva harus tanggung jawab!"
"Aileen ga hamil, gue harus tanggung jawab apa?"
"Leva udah bikin jantung Aileen degup degup kenceng tau!" Aileen mengambil sebelah tangan Leva yang bertengger di pinggangnya lalu meletakkannya di dadanya, agar Leva merasakan degupan jantung yang Aileen rasakan saat ini.
"Peluk gue dong" kata Leva tiba tiba sambil tersenyum.
"Kenapa?"
"Tangan gue buat meluk badan lo, jadi jantung lo masih bisa gue rasain kalo lo peluk gue Aileen"
Blush!
Wajah Aileen langsung berubah menjadi merah bahkan sampai telinganya juga memerah.
"Cepet, Kenapa bengong gitu?" Leva menarik tangannya dari dada Aileen dan langsung menarik Aileen agar tetap berada di pelukannya.
"Aileen? Kamu sehat? Jantung kamu degupnya kenceng banget" kekeh Leva.
"LEVA DIEM!"
"Hahahaha, oke oke. Aileen mau turun di sini atau langsung aku gendong masuk?" Tanya leva saat memasuki area rumah Aileen.
"Mau di gendong sama Leva titik."
Levana membuka kaca mobilnya, salah satu satpam yang menjaga di depan gerbang langsung mendekati mobil Leva.
"Pak nanti tolong saya bawain barang barang di sini ya pak, Aileen ga mau diturunin soalnya" kekeh Leva. Mendengar perkataan Leva Aileen langsung melepaskan pelukannya dan membekap mulut Leva dengan kedua tangannya.
"Siap non! Hahahaha" pak satpam menjawab perintah Leva sambil tertawa keras. Sungguh menggemaskan anak dari bosnya ini.
Levana menjalankan mobilnya ke arah garasi mobil dan memarkirkan mobilnya disana, setelah itu Leva langsung turun dan masuk ke dalam rumah sambil menggendong Aileen.
"Ailen! Kenapa gendong terus sama Leva? Kasian Leva pasti capek" tegur mama Aileen yang duduk di ruang tamu sambil menonton tv.
"Biarin! Leva aja ga kenapa kok"
"Iyaa, gapapa tante, emang Leva yang mau gendong Aileen." Kata leva dengan kekehannya.
"Non ini di taruh dimana?" Tanya satpam yang menghampiri mobilnya tadi sambil membawa boneka Teddy bear, lalu di ikuti 4 orang lagi di belakangnya. Ada yang membawa buket uang, ada yang membawa buket bunga, ada yang membawa coklat, dan ada yang membawa set perhiasan.
"Mau di taruh dimana Aileen?" Tanya Leva.
"Di kamar Aileen!" Jawab Aileen dengan wajah bahagianya sambil melihat satu persatu hadiahnya berjalan kearah kamarnya.
Bahkan papa Aileen sampai keluar dari ruang kerjanya karena mendengar gerombolan orang datang. Papa Aileen melihat satu persatu barang barang tersebut sambil melongo tak percaya.
"ASTAGA MANTU GUE. AILEEN KAMU YANG BELANJA? KAMU MOROTIN MANTU MAMA?"
"Bukan tante, memang Leva yang sengaja beli untuk Aileen"
"Astaga mantu mama.." mama Aileen menangis terharu mendengar perkataan Leva.
"Liat tuh! Leva aja peka! Masa kamu ga peka! Aileen ga minta aja langsung di beliin! Leva yang abis banyak kegiatan aja maish bisa gendong Aileen terus terusan!" Sindir papanya sambil berjalan ke arah sofa yang berbeda dengan tempat yang mamanya duduki.
"Leva, kamu keluarin berapa banyak uang buat ini?" Tanya mama Aileen yang masih syok.
"Ga seberapa kok tante"
"3 digit sih pasti ini, isi berlian buket bunga, uang, coklat, boneka. Ya kan?"
"Bisa di bilang gitu sih pa" jawab Leva sambil cengengesan.
"AILENNN! AYO CEPET KAMU ATUR TANGGAL LIBUR KALIAN LANGSUNG NIKAH AJA SEKARANG" Teriak papanya dengan histeris.
Leva yang mendengar itu langsung tertawa keras.
"UDAH KAMU BAWA AJA AILEN PERGI GAPAPA KAMU PERAWANIN, KAMU HAMIDUNIN GAPAPA, PAPA IKHLAS ASAL MANTUNYA KAMU" Kata mamanya tak kalah histeris.
Leva semakin tertawa mendengar perkataan mama Aileen hingga air matanya keluar.
"Kita nikah?" Tanya Aileen dengan wajah lugunya.
"IYA KALIAN MAU NIKAH KAPAN? BIAR PAPA YANG URUS PERNIKAHAN KALIAN"

KAMU SEDANG MEMBACA
Mellifluous
Novela Juvenil"Lebih mending gue pura pura ga liat lo terus lanjut bareng dia, atau gue nyamperin lo?" "Ih! Samperin Aileen lah!! Ga boleh sama yang lain! Leva punya Aileen!" "Emang gue mau?" •───────•. ° ☾ .•───────• "Rasanya nyaman... Aman... Aileen suka d...