03. Basecamp Cerberus

86.5K 7.6K 438
                                    

Sebelum baca, vote dulu yuk dan jangan lupa komennya biar keliatan rame nih cerita 😂

────────────────────────────────────────────

Saat makan malam Elena sudah bertatap muka dengan Alec, ayah dari pemilik raga ini. Sepertinya Friska bercerita pada Alec perihal siang tadi mereka menghabiskan waktu bersama di pusat berbelanjaan. Hal tersebut membuat Alec senang karena ia mau berinteraksi dengan Friska.

Melihat Alec membuat Elena teringat pada Baron, ayah kandungnya di dunia nyata. Semoga uang hasil asuransi kematiannya digunakan Baron untuk hal yang bermanfaat. Pria itu seringkali menyusahkannya, bahkan mengabaikan perannya sebagai orangtua. Tapi Elena tidak lantas melupakan kenyataan bahwa Baron adalah ayah kandungnya. Semoga Baron meninggalkan kebiasaan buruknya, itulah harapan Elena.

Lalu selepas makan malam, Elena sengaja mengekori Nico ke kamarnya. Ia tadi sempat menguping pembicaraan Nico dengan seseorang melalui telepon. Sepertinya Nico akan pergi dan Elena berharap agar Nico mau mengajaknya.

"Cafe sedang ramai. Aku perlu membantu mereka. Tidak usah ikut," balas Nico saat Elena berkata ingin ikut pergi bersamanya.

Elena tahu jika Nico berbohong. Alec tidak tahu jika Nico tergabung dalam klub mobil bahkan juga menjadi pembalap. Yang Alec tahu, jika Nico pergi dari rumah maka Nico sedang meninjau cafe miliknya. Tetapi pergi ke cafe hanya alibi. Yang sebenarnya, Nico akan menghabiskan waktunya bersama teman-temannya atau bahkan pergi balapan.

"Kau mau pergi menemui teman-temanmu yang kemarin, kan?" Tukas Elena. Ia mendapatkan ingatan saat Nico mengajak raga ini pergi ke cafe dan ternyata beberapa teman Nico berkumpul disana. Kejadian tersebut baru terjadi beberapa hari yang lalu.

"Aku mau ke basecamp. Tidak usah ikut." Nico memilih jujur.

"Pokoknya aku mau ikut." Elena berucap sembari mengekori Nico yang berjalan menuju lemari pakaian.

Nico mengabaikannya. Pria berusia 25 tahun itu kini melepas satu persatu pakaian yang melekat di tubuhnya, kecuali boxer tentunya. Nico kemudian berganti dengan pakaian yang baru saja diambil dari lemari. Pemandangan indah tubuh Nico yang atletis terpampang nyata. Tapi Elena masih waras, ia tidak mungkin tertarik atau tergoda dengan saudara raga ini.

"Nico, boleh ya?" Bibir Elena menampilkan senyum manis.

"Tidak. Lebih baik kau tidur karena besok kau harus kuliah." Nico kekeuh tidak ingin mengajak Elena.

"Aku akan mengadukanmu pada papa jika kau tidak mengajakku." Elena membalikkan badan dan berjalan menuju pintu.

"Apa yang ingin kau adukan?"

"Kau anggota Cerberus dan suka balapan," Elena lantas berteriak, "Pa!"

Elena baru saja keluar kamar, tapi Nico mendekap tubuhnya dan setengah mengangkatnya agar kembali masuk ke dalam kamar. "Sejak kapan kau jadi tukang adu? Aku saja tidak pernah mengadukan tingkahmu pada papa."

Nico sedang membahas perilaku Elena selama kepindahannya kemari. Dalam dua minggu ini Elena sudah lima kali bolos kuliah, dan saat malam hari Elena suka mengendap-endap keluar rumah untuk pergi ke klub. Tentu Nico tidak mengadukan hal tersebut pada Alec.

PREDESTINATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang